16° Toxic : Kekalahan Stacy

285 40 6
                                    

HAPPY READING 🌻KEEP VOMMENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 🌻
KEEP VOMMENT

°

Bagaimana jika aku mampu melewati ujian kesetiaan darimu, Al?—Satya

"ARGH SIAL!"

Stacy membanting semua barangnya dengan penuh emosional. Ia berteriak, menjerit, dan sangat marah karena tahu hubungan Aliza dan Satya membaik. Perkiraannya, penolakan Aliza akan membuat Satya mundur. Namun malah sebaliknya, kini mereka berteman baik.

Stacy benci hal itu!

"Buat apa lo marah ke benda mati?" ujar Brigitha menatap kukunya yang baru saja dicat merah terang.

"Sialan! Aliza sialan! Dia udah merebut Satya dari gue!"

Stacy memegang kepalanya bak orang gila. Ia frustrasi mengetahui Satya kian jauh dari jangkauannya. Kian jauh dari dekapannya. Kian jauh, dan jatuh cinta pada pelukan seseorang.

"Aliza bukan cewek murahan Stacy. Berpikirlah seperti dia. Jual mahal. Buat laki-laki mengejar diri lo." ujar Brigitha mengerlingkan matanya karena tingkah Stacy yang dramatisir.

"Diam lo! Gue lebih tahu cara buat memiliki Satya seutuhnya!" ujar Stacy menunjuk Brigitha dengan amat emosional.

"Gimana cara lo, ha?" balas Brigitha. "Semua cara lo malah semakin membuat Aliza Satya dekat dan Satya jauh dari lo!"

Stacy membanting vas bunga dengan kesal. Itu sah-sah saja karena ini berada di kamarnya. Di rumahnya sendiri.

"Gue bakalan memiliki Satya seutuhnya."

Paham dengan perkataan Stacy, Brigitha terlonjak. "What? Seriously? Are you kidding me?" ujar Brigitha bertepuk tangan. "Cara lo kotor juga ya Stac." ujarnya merasa senang dengan ide Stacy yang satu itu.

Sementara Stacy merasa sangat bangga dengan idenya yang muncul begitu saja. "Tentu, besok gue akan membuat Satya menjadi milik gue seutuhnya."

Pagi hari pun akhirnya tiba. Stacy benar-benar merealisasikan rencana kotornya untuk mendapatkan Satya. Sepanjang perjalanan ia tersenyum miring. Terkesan licik dan sinis.

"Kak Satya!" panggil Stacy mrlihat figur Satya yang tengah duduk di atas motornya bersama gengnya. Xerga.

"Halo Stac. What's up?" balas Satya menyapa balik Stacy dengan ramah. Satya itu sangat ramah kepada semua orang. Terlebih kepada anak-anak, orang tua, dan perempuan cantik.

"Hari ini Kak Satya free nggak?" ujar Stacy mengindahkan tatapan-tatapan teman Satya yang terlihat salah fokus dengannya. Bagaimana para serigala itu tidak salah fokus ketika melihat lekuk badannya yang pas dengan seragamnya. Apalagi Stacy juga mengecilkan roknya. Jangan lupakan dua kancing baju Stacy yang terbuka. Plus lehernya yang terpampang karena rambutnya dicepol asal.

MY TOXIC BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang