18° Toxic : Sangat Beruntung

253 39 8
                                    

HAPPY READING 🌻KEEP VOMMENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 🌻
KEEP VOMMENT

°

Gue sangat beruntung memiliki lo sebagai malaikat pelindung —Al.

Hari-hari berlalu. Hubungan Satya dengan Aliza ternyata semakin dekat, bak pasangan kekasih saja. Namun kenyataannya, mereka tidak menjalin hubungan apa-apa. Hanya sekedar teman biasa. Bukan hal yang istimewa.

Kini Aliza harus diuji saat peringkatnya sama dengan Zaga. Anak baru dari Jakarta yang nyaris tak pernah terlihat belajar. Katanya sih Zaga cerdas dan jenius betulan, soalnya dia jarang belajar dan lebih sering bercanda saat di kelas.

Hal ini membuat Aliza menolak percaya saat peringkatnya disamakan dengan Zaga. Ia berusaha keras. Siang malam ia isi dengan belajar. Bahkan ia rela melewatkan drakor dan kpop hanya demi mempertahankan peringkat paralel satunya.

Aliza pun melayangkan protes. Tidak terima dengan keputusan wali kelasnya yang melabeli ranking satu dengan dua orang. Ia tak mau berbagi tempat dengan siapapun meskipun itu Zaga. Ia juga tak mau turun apalagi dinomor duakan. Aliza tak mentolerir sebuah kekalahan.

Atas protesnya kepada Bu Clarista, Aliza malah dijauhi teman-temannya. Entah karena apa alasannya, Aliza juga bingung sendiri. Stella, Rika, Chlora, dan Fify menghinanya terang-terangan di kantin. Ia juga membentak Satya yang berusaha menghiburnya. Kini ia sendirian karena Satya menuruti perkataannya untuk meninggalkannya.

"Gue salah apa sih?"

Aliza menyenderkan kepalanya ke tembok kantin. Ia memejamkan matanya yang terasa capek atas semua kejadian hari ini. Lalu datanglah Brigitha dengan semua niat busuknya.

"Hey Al, lama nggak ketemu."

Aliza mendongak. Mengerjapkan matanya untuk mencerna orang di depannya. "Oh, hai Bri."

"Gue baru tahu lo sekolah sini." ujar Aliza membangun topik pembicaraan. Ia memang baru tahu, sungguh.

"Iyalah, gue nggak famous kayak lo." ujar Brigitha. Aliza membatin. Biasa aja guenya.

"Kelas apa lo?"

"IPA satu."

"Temennya Atika?" tanya Aliza memastikan. Seingatnya, Agista punya teman basket anak IPA 1 yang pernah menjadi pacar Abay.

"Hm bener. Gue punya identitas juga ya?" jedanya. "Gimana kabar Satya?" tanya Brigitha out of topic. Namun sebisa mungkin Aliza menepis bayangan buruk tentangnya.

"Baik aja. Kenapa?" balas Aliza menyolot. Sensitif sekali dengan kata Satya yang terlontar dari mulut Brigitha—orang asing yang sok akrab dengannya.

"Ah nggak. Kalian kan pasangan fenomenal. Satya terkenal selalu mengejar cinta tapi ditolak sama lo."

"Benarkah?" respon Aliza seadanya. Kepalanya terasa berat memikirkan harinya yang buruk.

MY TOXIC BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang