23° Toxic : Have Lunch

215 33 6
                                    

a/n: part ini nyambung sama Science 7 : TOD part Bingo (20).

a/n: part ini nyambung sama Science 7 : TOD part Bingo (20)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 🌻
KEEP VOMMENT

°

Sihir macam apa sih yang selama ini lo pakai buat menjerat banyak cewek, termasuk gue Sat? —Aliza yang gundah gulana.

"Stella, lo itu teman masa kecilnya Satya bukan?"

Stella mendongak, ia menghentikan aktivitasnya memakan mi samyang. "Iya, memang. Gue temenan sama Athilia, Abay, Satya, dan Brigitha. Kami berlima sering bermain bersama."

Aliza cukup bersyukur dahulu ia tak bertemu dengan Satya dan sibuk dengan buku-bukunya. Ia tak habis pikir kalau ia bertemu dengan Satya. Pastinya hidup tidak akan tenang karena selalu terganggu olehnya.

"Ada apa Al?" tanya Rika mengalihkan pandangannya dari laptopnya.

"Gue selalu penasaran, kenapa Satya mengejar gue tanpa alasan. Aneh bukan?" ujar Aliza memutar kursi belajarnya menatap teman-temannya.

"Nggak tuh. Biasa aja." balas Chlora sibuk dengan soal-soal fisika. Aliza berdecak.

"Aneh aja ada seseorang suka sama manusia tanpa alasan yang jelas." ujar Aliza tetap enggan percaya. Fify yang tengah me-make over kucing persia miliknya memandang Aliza dengan alis bertaut.

"Memang Al menaruh rasa curiga apa sama Satya?"

Aliza menopang dagunya. "Gue curiga, dia mengejar gue itu karena dare seseorang."

Terdengar suara kerikan jangkrik untuk sesaat. Lalu mereka tertawa mendengar pemikiran absurd Aliza.

"Ahaha, pikiran kamu kok malah kayak di wattpad sih?"

Aliza mengerucutkan bibirnya saat teman-temannya berbalik menertawakannya. "Diam dulu. Gue mau berpikir keras nih!"

Tawa mereka surut tergantikan ekspresi serius dari kelimanya. Stella menatap langit-langit kamar Aliza, mencoba mengingat-ingat masa kecilnya.

"Tapi Al, Satya itu pernah bilang kalau suka sama seseorang. Tapi gue lupa siapa. Ja-ja dia bilang ja pokoknya."

Aliza merasa familiar. Tapi ia tak tahu itu apa. Chlora menyela. "Ja-ja apa sih Stel? Jaja si culun itu? Yang makai kacamata pas SMP?"

Rika berdecak. "Bukan Ra. Itu Oja." ujarnya. "Memang Satya pernah cerita itu ke lo Stell?"

Stella mengangguk. "Pernah. Katanya mereka udah kenalan. Sering ketemu di taman. Terus, janjian juga."

"Janjian?" ujar Fify dengan alis berkerut. "Anak kecil udah bisa bikin janji ya?"

"Sudah. Tapi gue nggak tahu janjinya apa."

MY TOXIC BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang