•~{HAPPY READING}•~
----------------
Jena
Bunny gemoy aku~
Besok aku ujian, nervous bgt
Jln² yukBunny gemoy
Emg klo jln² nervous ny ilang?Jena
IyaBunny gemoy
Udah malemJena
Blm malem bgt, baru jam 7anBunny gemoy
Sholat isya dl tapiJena
Ok handsomeSetelah sholat Isya Jena turun ke bawah untuk izin pada Lucas yang sedang menonton pertandingan bola dengan Chenle.
Jena berdiri di depan Lucas, "Jena mau—"
"Tau, iya boleh."
"Tau dari siapa?"
"Doyoung lah, tadi dia bilang."
"Oke, pergi dulu ya." Jena salim dengan cepat dan berjalan keluar rumah.
"Jangan pulang malem-malem!"
"Kan emang udah malem." Bukan Jena yang bilang tetapi Chenle.
Lucas menghadiahi jitakan di dahi Chenle."Jangan malem banget maksudnya!"
"Kaya Mama aja sih, bawel." Celetuk Chenle.
"Bacot lu cupang."
"Maaf karena aku kaya gini kamu harus selalu jalan kaki kalau jalan-jalan sama aku."
"Kenapa sih kamu ngomong gitu terus, itu termasuk kata-kata favorit kamu ya?"
Jena berjongkok di depan Doyoung.
"Denger ya? Aku gak pernah nyesel, aku gak pernah kesel atau gak suka jalan-jalan sama kamu, aku harus jalan dari sini sampai London juga aku jabanin kalo sama kamu.""Tidak abang tidak adik suka sekali menggombal."
"Ih aku beneran loh itu." Elak Jena.
"Kamu mau kuliah dimana?"
"Kampus kamu."
"Karena ada aku?"
Jena memutar bola matanya, "Ge'er. Karena itu kampus terdekat dari rumah. Ayah gak bolehin kampus yang jauh-jauh."
Doyoung hanya mengangguk-angguk saja. Ia seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi terlihat ragu.
Jena yang merasakan kejanggalan pada Doyoung pun bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I THINK I'LL BE THERE [END]
Fanfiction-COMPLETE- Tidak apa jika aku harus selalu berlutut, tidak apa jika aku harus selalu menuntun, tidak apa jika aku yang harus selalu menjaga, tidak apa jika kau selalu berada di depanku dan aku dibelakangmu, tidak apa jika aku harus berjongkok untuk...