•ITIBT|9

472 62 7
                                    

~•HAPPY READING•~
-----------


Hari ini Jena dan keluarganya sedang berlibur ke Pulau Jeju, Pulau yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah. Laut, hamparan bunga dan padang rumput yang sangat luas menjadi daya tarik Pulau tersebut.

Mereka menghabiskan liburan mereka dengan menikmati keindahan Pulau Jeju, mereka juga menginap di Villa yang terletak tak jauh dari Pulau Jeju.

"Eh jangan bengong mulu!" Tegur Chenle.

"Mikirin apa sih? Doyoung?"

"Apasih, siapa yang mikirin Doyoung."

"Lagian bengong terus kayak orang dongo." Tutur Chenle yang mendapatkan hadiah berupa takolan jidat dari Jena.

"Mana Bang Lucas?"

"Pulang duluan sama Mama and Ayah."

"Lah kok pulang duluan?"

"Iya, soalnya Bang Lucas kebelet boker." Ucap Chenle.

"Kan disini ada toilet."

"Katanya nggak nyaman kalo di tempat umum." Jena hanya mengangguk saja.

"Terus Mama sama Ayah ikut pulang juga?"

Chenle mengangguk, "Soalnya Bang Lucas takut sendirian di Villa, takut ada setan centil gangguin dia katanya."

Jena benar-benar tak habis pikir dengan Lucas. Kadang Jena berpikir dirinya lah yang harusnya menjadi Kakak.

"Terus kita pulang ke Villa nya gimana?"

"Tenang, Chenle punya temen rumahnya deket sini, Chenle juga udah hubungin dia buat kesini, dia lagi otw."

"Hechan?"

"Iya."

"Ngerepotin dong."

"Gapapa, toh nanti kan dia kita kasih duit, lebih tepatnya Kak Jena yang kasih duit." Ujar Chenle enteng.

"Heh enak aja!"

"Chenle mau berenang dulu, bye!" Chenle berlari menuju pantai.

"Pergi sana, jauh-jauh!" Ucap Jena teriak karena Chenle yang mulai jauh.

"Halah sok-sok ngusir, ntar juga kalo ditinggal sendirian nangis." Cibir Chenle.

Setelah keberadaan Chenle menjauh Jena memutuskan untuk duduk di kursi yang tersedia. Seketika ia teringat Doyoung, pria itu belum memberikan kabar sejak sebulan lalu, terakhir kali hanya saat Jena berterima kasih pada Doyoung, pesan itu pun hanya dibaca saja oleh Doyoung.

Pikiran negatif mulai berenang di kepala Jena. Tetapi Jena berusaha untuk berpikir positif. Mereka berbeda negara sudah pasti komunikasinya agak sulit kan? Ataupun Doyoung kehabisan pulsa, bisa saja kan?

Mungkin Doyoung juga kelelahan sehabis menjalani pengobatannya, jadi ia tak sempat memberi kabar pada Jena.

Ya, Jena harus terus berpikiran positif!

Seketika Jena tersadar dari lamunanya dan tidak melihat Chenle di tempatnya tadi, Jena bangkit dan melihat ke sekitarnya, mencari keberadaan Chenle.

"Chenle!" Jena mencoba berteriak  memanggil Chenle.

Jena berkeliling mencari keberadaan adiknya tetapi Jena sama sekali tidak menemukan keberadaan Chenle.

Apa Chenle benar-benar menuruti perintahnya untuk jauh-jauh darinya? Tega sekali dia.

Jena meraba kantung celananya, untuk mengambil ponsel nya. Tetapi hari ini keberuntungan sedang tak berpihak padanya. Ponselnya tak ada. Sepertinya Jena meninggalkan ponselnya di Villa.

I THINK I'LL BE THERE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang