•ITIBT|16

313 46 9
                                    


~•HAPPY READING•~
------------

Masih sangat pagi, namun Jena sudah bermain dengan alat lukisnya.
Jena mengasingkan diri di halaman belakang rumahnya.

"Jena! Sarapan dulu!" Teriak Lucas.

"NANTI!" Jawab Jena tak kalah keras.

Chenle keluar dari kamarnya menghampiri Jena, "Nape lo? Bener kan kata gue, gak bakal di izinin sama pacarnya."

"Bacot, masih pagi, pergi sana."

"Gak mau."

"Terus mau ngapain disini? Lo gak suka liatin gue ngelukis kan katanya?"

"Emang siapa yang mau liatin lo ngelukis?"

"Ya terus lo ngapain disini?"

"Gue mau liat lo galau, menderita."

"Sialan!" Jena sudah siap memukul Chenle namun,

"Jena."

Jena menoleh, "D-doyoung?"

"Syukur gue selamet." Batin Chenle.

Chenle melangkahkan kakinya menuju meja makan, meninggalkan Jena dan Doyoung.

"Kenapa Doy?" Tanya Jena ramah seperti biasanya.

"Kata Bang Lucas kamu belum sarapan? Kenapa gak sarapan dulu?"

Jena kembali duduk dan mulai melukis, "Gapapa aku belum nafsu kalo pagi."

Doyoung berjalan ke samping Jena, "Maaf Je."

Jena mendongak melihat wajah Doyoung, karena posisinya yang sedang duduk dan Doyoung yang berdiri.

"Maaf kenapa?" Sebenarnya Jena kecewa namun entah kenapa sorot matanya selalu menatap Doyoung penuh arti.

"Semalem, kita gak jadi pergi, Sejeong..."

"Oh itu! Gapapa, aku ngerti Doy, kamu santai aja."

Doyoung berjongkok, mengenggam tangan Jena.

"Maaf, aku tahu kamu kecewa Je, aku tahu kamu gak baik-baik aja, aku kenal kamu Je, jangan bohong di depan aku."

Jena melepaskan genggaman Doyoung dan berdiri, "Aku gak bohong Doy, beneran aku gapapa. Kamu laper gak?  Aku laper, ayo sarapan."

Jena mengambil langkah pergi.

"Tunggu Je," Lengan tangan Jena ditahan oleh Doyoung.

"Sebagai permintaan maaf aku, gimana kalau kita ke pantai hari ini."

Jena menoleh, senyumnya mengembang, "Oke!"

Doyoung ikut tersenyum, "Tapi, kita—"

"Gak cuma berdua? Aku tahu."

"Je, tapi—"

"Apasih Doy udah aku bilang santai aja kan, aku paham, lagian mana ada sih orang yang rela-rela aja pacarnya jalan sama orang lain?" Jena berjalan menuju meja makan meninggalkan Doyoung.

I THINK I'LL BE THERE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang