11🍭

1.2K 125 6
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading....

🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭

Entah kenapa Sehun membawanya ke rooftop apartemen miliknya, saat lalisa mengeluh pegal di sekujur tubuhnya Sehun mengurungkan acara hari ini. Bahkan jadwal meeting hari ini ia batalkan semuanya, lalisa menyenderkan kepalanya di dada Sehun. Tangannya bermain dengan jari-jemari panjang milik Sehun.

"Bukankah besok kau sekolah lalisa."

Lalisa mengeleng, bibirnya masih tertutup engan untuk menjawab pertanyaan dari kekasihnya itu.

"Kenapa?"

"Ck! Oppa. Aku sedang libur untuk mempersiapkan ujian akhir sekolah, dan jika itu tiba kau akan sulit untuk bisa bertemu denganku."

"Benarkah?"

Lalisa memutar bola matanya malas, terserah. Lalisa malas menangapi pertanyaan Sehun yang menurutnya tidak penting, tangannya masih setia bermain dengan jari Sehun.

Lalisa."

"Yah."

" setalah kau selesai sekolah bagaimana jika kita menikah?"

Lalisa membalikan tubuhnya dan menatap manik coklat milik Sehun, pernikahan bukanlah sebuah permainan. Lalisa tahu itu, jika dirinya menerimanya kehidupannya akan berubah seketika.

Lalisa paham, tapi apakah secepat ini dirinya bahkan belum legal. Apakah juga nanti ayah akan menerimanya, lalisa sangat pusing jika memikirkannya.

"Bagaimana?"

Lalisa mengigit bibir bawanya, ajakan Sehun tidak main-main. Keputusan apa yang harus ia ambil, apakah harus secepat ini. Lalisa paham jika Sehun membutuhkan seorang teman dan sangat dekat dengan dirinya, tapi lalisa merasa masih belum pantas untuk kejenjang yang serius.

Dari sorot mata lalisa Sehun sudah menemukan jawabannya, gadis itu masih ragu. Tentu saja, mereka baru tadi malam meresmikan sebuah hubungan tahap kedua setelah pertemanan. Sehun juga tidak ingin memaksa, untuk hal yang satu ini jika lalisa siap Sehun akan secepatnya mempersiapkan segalanya.

"Aku tidak akan memaksamu jika kau belum siap, aku tau kau masih ingin menggapai apa yang saat ini kau impikan."

Adakalanya seseorang harus mengalah, seperti hubungan salah satunya harus bersabar. Tapi Sehun tak ingin berlama-lama menjalani hubungan dengan ikatan sebagai sepasang kekasih, Sehun ingin memiliki lalisa seutuhnya.

Lalisa mengulas senyumnya, mengusap lembut wajah sang kekasih. Lalisa paham, sangat paham jika Sehun ingin memilikinya seutuhnya.

"Oppa, bisakah kau bersabar sampai waktunya tiba."

BELOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang