14🍭

1.1K 117 7
                                    

"Kau belum makan lalisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau belum makan lalisa."

"Memangnya Kenapa?"

"Kau harus makan, ini sudah lewat dari jam makan siang mu."

Lalisa menghembuskan nafasnya jengah, memang lalisa belum mengisi perutnya siang ini. Tapi ayolah apakah Sehun harus sekhawatir itu, menurutnya itu sangat berlebihan.

"Jangan mengigit bibir bawahmu, hanya tak ingin menjawab pertanyaan dari ku."

Ucap Sehun dengan memeriksa beberapa berkas yang di berikan chanyeol padanya tadi, lalisa hanya menatap kekasihnya itu. Jaraknya memang tidak terlalu jauh, sebab Sehun tak ingin lalisa beranjak dari pangkuannya.

"Aku akan makan setelah sampai di bus_"

"excuse me, please get some food for my lover."
( Permisi, tolong ambilkan makanan untuk kekasih saya.")

Sehun meminta salah satu pramugari untuk mengambilkan lalisa makanan, yah, walaupun hanya satu jam penerbangan antara Seoul dan Busan. Tapi Sehun tak ingin jika gadisnya kelaparan, ayolah Sehun tak ingin gadisnya terserang penyakit lambung.

"Oppa_"

"Kau harus makan, atau tidak sama sekali."

Lalisa merucutkan bibirnya, Sehun memiliki sisi lain lagi. Yah, pemuda itu sangat tegas apapun harus di turuti. Mau tidak mau lalisa mengalah untuk saat ini.

"Sir, this is the food that you have asked for."
( tuan, ini makanan yang anda minta.")

Sehun meletakkan berkasnya di kursi sebalnya, dan mengambil nampan dari tangan pramugari. Lalisa hanya menatap dengan mata bulatnya.

"Duduklah di sebelahku dan kau habiskan makanan ini."

Entahlah sejak kapan lalisa menjadi wanita sepenurut ini, tapi tidak dapat ia pungkiri jika Sehun laki-laki yang sangat perhatian dan juga Manis.

Senyumnya mengembang, saat Sehun meletakan nampan berisi makan di Pangkuan lalisa.

"Jangan pernah untuk menjeda waktu makanmu lalisa, saat jam makan kau harus makan."

Sehun mengusap lembut bibir sang gadis dengan ujung jarinya, menjaga dan melindungi lalisa adalah tugas yang tuan Lee berikan padanya.
Lalisa hanya mengangguk, tangannya bergerak untuk menyantap suap demi suap makanan yang ada di pangkuannya.

Lalisa berfikir pesawat pribadi Sehun, memiliki chef yang sangat handal sebab makanannya sangat enak.

"Oppa, apakah kau sudah makan?"

Sehun menatap lalisa sekilas, mengusap lembut sisa makan yang ada di bibir sang gadis. "Makanlah dengan benar lalisa."

"Kau belum menjawab pertanyaanku?"

Sehun menarik nafasnya dalam lalu membuangnya kasar.

"Sudah."

"Kau berbohong."

BELOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang