Sunday, 14.30
Pada jam seperti ini rutinitas Jeje adalah menonton drama. Dengan tak berdosa nya Jeje men silent hp nya padahal setengah jam lagi ia ada janji dengan Jevan.
"Apaan deh si Lee Gang kok malah sama Ye-seul??!!" ucap Jeje tak terima.
"Awas aja lu berdua, gue doain putus!!!" lanjut Jeje sengit.Ada yang nonton Love Revolution juga nggak??^^
Sementara itu...
"Setengah jam lagi gue mau nembak Jeje woii" ucap Jevan heboh.
"Setengah jam lagi elah, santai ajaaa" balas Keenan sambil menepuk bahu Jevan.
Iya, sekarang mereka ber-9 sedang berada di markas hanya untuk sekedar kumpul-kumpul biasa.
"Gue nggak nyangka akhirnya Jevan berani nembak cewek" ucap Wildan.
"Bener, gue kira dia homo. Makanya gue ngga mau deket-deket sama dia" balas Vano.
"Sembarangan lo, Van!" ucap Jevan menahan kesal.
"Eitss, santai bro. Mau nembak cewek harus santai, rilex" ucap Jeno sambil menahan pergerakan Jevan yang ingin menghampiri Vano yang sudah takut-takut.
"Gue becanda, Pan. Peace" ucap Vano dengan ekspresi takut-takut kemudian tangan kanan nya membentuk '✌️' sebagai tanda damai.
"Apaan deh, orang gue mau ngambil air, di belakang si Vano kan ada galon" ucap Jevan sambil menyatukan alisnya dan menatap aneh ke arah Jeno dan Vano.
"Ini si dua No emang aneh" balas Raja.
"Tau tuh, ya nggak Kal?" balas Keenan sambil menyiku Haikal.
"Keen? Lo suka ya sama haikal?" tanya Darma tiba-tiba. Darma yang daritadi berdiam diri kini bersuara dan langsung menyatakan pertanyaan aneh.
"Ya kaga lah anjir, gue masih normal buktinya gue pacaran sama Clara. Sekali lagi ye lu ngomong nyeleneh gue pites tu kepala" ancam Keenan sambil mengepalkan tangannya dan berpura-pura ingin meninju Darma.
"Ya lagian, lu manggil Haikal mulu" balas Darma.
"Lo kali yang cemburu, Dar! Ngaku lo homo kan??" tuduh Hendry pada Darma sambil menunjuk nunjuk ke arah Darma.
"Enak aja!!!" Balas Darma ngengas.
"Udah-udah elahhh" lerai Jeno yang sudah muak mendengar pembahasan unfaedah ini.
"Tau tuh" balas Jevan.
"Udah jam nih Bro! Gue mau melepas masa jomblo dulu biar ngga kayak lo pada" lanjut Jevan sambil berjalan keluar markas dan diiringi sorakan teman-temannya.•••
Jevan sudah sampai di depan rumah Jeje, dengan segera Jevan turun dari motornya dan langsung bergerak untuk memencet bel rumah Jeje.
"Permisi" ucap Jevan.
"Permisi" ulang Jevan.
"Kok ngga ada yang nyaut?" gumam Jevan."Gue telpon Jeje aja deh" final Jevan dan segera menelepon Jeje.
"Angkat dong, Je" gumam Jevan.
Sementara itu...
"Hah akhirnya" ucap Jeje sambil meregangkan tubuhnya.
"Cek HP dulu dengg" lanjutnya tanpa dosa."Eh buset, ini banyak amat miss call dari Kak Jevan" ucap Jeje.
"Ada apa ya? Gue telepon balik aja deh" lanjutnya dan langsung menelepon Jeje dan tanpa lama langsung diangkat oleh Jevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love you, but
Teen Fictioni love you, but...? u love her. cuma cerita klasik tentang sebuah kehilangan entah masalah cinta atau pertemanan. Nggak pinter buat desc, langsung baca aja ya (。>﹏<。)