"Ceritain dong gimana waktu Kak Jevan nembak lo" ucap Dara penasaran sambil menggoyang goyangkan tangan Jeje yang sedang memakai skincare.
Yap, mereka bertiga serentak setuju menginap di rumah Jeje untuk meminta penjelasan padahal besok masih selasa alias masih hari sekolah. Tapi Dara menyangkal dengan "kan bisa berangkat bareng". Dan jadilah mereka disini di kamar Jeje.
"Tunggu bentar kek, Ra" ucap Jeje sambil terus mengaplikasikan produk skincare nya. Jeje juga cewek normal yang perlu perawatan ya guys!
"Jan lama lama, gue kepo" ucao Dara tak sabar.
"Lo kenapa deh?" tanya Vanya karena Dara sangat excited untuk mendengar penjelasan Jeje dan ya itu diangguki oleh Lily.
"Penasaran aja" balas Dara.
"Ketularan Jeje nih" ucap Lily.
"Gue lagi gue lagi, padahal gue diem" balas Jeje yang saat ini sudah bergabung dengan teman temannya.
"Lo udah lese, sekarang cerita" ucap Dara gemas.
"Jadi gini..." Jeje pun meceritakan semuanya dari mereka janjian, jevan yang menggemaskan, mereka date, main tictac tue, minum coklat panas, bermain permainan papan, dan Jevan yang menyatakan perasaannya pada Jeje dan akhirnya memberikan kalung yang sedang dipakai Jeje saat ini.
"Ihh lucuu bangett" ucap Dara gemas.
"Akhirnya lo jadian juga, capek gue liat lo jomblo" ucap Vanya mengejek dan dibalas tertawaan oleh Dara dan Lily. Yaa mereka senang temannya ternistakan.
"JANGAN LUPA PEJE" teriak Dara.
"Iyee iyeee" balas Jeje pasrah.
"Asikk makan gratesss" ucap Lily girang.
"Gue tipisin dompet lo" sahut Vanya menambahi.
"Ngga usah, emang udah tipis" ucap Jeje pasrah.
"Gue bakal rebut Jevan, gue yang suka duluan kenapa malah lo yang dapet?" batin seseorang diantara mereka sambil mengeluarkan smirk.
"Delivery yukk" ajak Jeje dan membuyarkan lamunan orang tersebut.
"Kuy kuy kuy kuyy" sahut Lily.
"Pasal makanan aja si Lily semangat banget" celetuk Vanya.
"Kalau tak makan kite kelaparan" balas Lily sambil menirukan kata kata cikgu Melati.
***
"Kita harus tetep waspada kemungkinan besar Geng nya si Patrick bakal nyerang kita dalam waktu dekat ini" ucap Keenan memberikan instruksi kepada seluruh Geng Orthos yang berjumlah puluhan orang itu.
"Alah si Patrick biasanya juga abis balapan langsung serang. Ending nya kalah juga kan? So, buat apa dia nyerang kita lagi?" ucap Jeno yang disetujui seluruh anggota.
"Kenapa?" tanya Juan.
"Dia ngga terima karena kalah balapan minggu lalu sama Jevan. C'mon man ini udah biasa terjadi" Jawab Keenan tentang pertanyaan tak bermutu dari salah satu anggotanya.
"Sorry Nan, but gue member baru" balas Juan ragu-ragu. Dan Keenan mendapat hadiah berupa tertawaan dari anggotanya.
"Aaa iya gue lupa soal itu, sorry" ucap Keenan canggung.
"Its oke" balas Juan.
"Maklum guys, bapak ketua kita ini udah tua, jadi rada pikun gitu" ucap Jevan yang menambah suasana menjadi riuh dan dipenuhi gelak tawa.
"Jevan kayaknya bahagia banget yaa" celetuk Darma.
"Iyaa kan semalem baru jadian" balas Raja dengan nada centil.
"MAKAN GRATES!!!" ucap seluruh anggota Geng Orthos dengan semangat termasuk ketuanya.
"Sialan, dompet gue" ucap Jevan.
***
- t b c -
See you next part (*>_<*)ノ
Jangan lupa comment + tekan bintang🌟
Gratis👍🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love you, but
Teen Fictioni love you, but...? u love her. cuma cerita klasik tentang sebuah kehilangan entah masalah cinta atau pertemanan. Nggak pinter buat desc, langsung baca aja ya (。>﹏<。)