Family ||Haechan √

651 51 12
                                    

Selamat datang di cerita aku^^

Aku mohon banget jangan di bawa ke kisah nyata, ini hanya sebuah cerita yang ada dipikiran aku. Dan kalian cukup menikmati dalam pikiran kalian juga.

Selamat menikmati



Awan yang sedari tadi gelap, tidak ada cahaya matahari. Seolah olah mengikuti rasa kesedihan yang sedang dialami salah satu keluarga kecil ini.

Pakaian hitam hitam sudah menjadi tradisi dresscode untuk menghantarkan seseorang ke tempat terakhir kalinya. Hanya ada tangisan yang sedari tadi melanda ditempat itu. Banyak orang yang menatap iba- tidak, lebih tepatnya semua orang yang ada disana menatap keluarga kecil itu dengan tatapan iba.

Anak laki laki umur sebelas tahun menghampiri sang bunda yang sedari tadi menangis tersedu sedu, merangkul dan berusaha menenangkan sang bunda.

"Bunda jangan nangis" ucap anak laki laki itu. Sang bunda langsung melirik sang anak, dan memberi senyuman khas nya. "Bunda tenang aja, aku udah janji sama ayah buat lindungi bunda sama adek, jadi bunda jangan sedih ya?" lanjut anak laki laki itu, yang lagi lagi membuat sang bunda tersenyum.

"Bunda" lirih anak perempuan dengan tatapan sedih. Sang bunda mengelap cairan bening yang sedari tadi menetas tak henti henti dan tanpa izin "apa dek?" ucap sang bunda dengan senyum manis seolah olah tidak terjadi apa apa.

"Bunda jangan sedih, ada abang sama adek yang masih temenin bunda disini" Sang bunda tersenyum, menatap sang anak bontot nya. Merasa bahagia karena tuhan telah memberi kedua anak yang begitu peduli pada diri nya.

"Makasih ya bang, dek. Bunda bangga punya kalian" sang bunda segera memeluk anak laki laki nya dan anak perempuannya.

🌱🌱🌱

Taeyeon saat ini menemani anak bungsu nya untuk tidur. Dirumah nya saat ini terasa sepi, karena sang suami yang sudah tenang saat ini. Taeyeon berusaha membuat keadaan seolah baik baik saja, dan tak ingin anak anak nya begitu merasakan sosok ayah. Walaupun itu sangat wajar, tapi Taeyeon tak ingin kedua anak anaknya begitu larut dalam kesedihan.

"Bunda" panggil Lami, si anak bontot yang masih berumur enam tahun. Lami saat ini tidur bersama sang bunda-- sebenarnya ini permintaan sang bunda, bukan dirinya.

"Iya? Kenapa dek?" tanya Taeyeon sambil menatap anak perempuan nya yang sedari tadi memainkan rambutnya. Anak perempuan yang sangat di cintainya.

"Kok tadi abang gak nangis ya bun? Apa abang gak sayang ayah?" tanya sang anak yang menyergitkan dahi nya, membuat sang bunda tersenyum lalu mengelus puncak kepalanya.

"Adek tau, orang orang berbeda beda menunjukan ekspresi mereka. Dan abang gak nangis bukan berarti abang gak sayang sama ayah, tapi abang ingin menguatkan bunda sama adek. Kalo abang ikutan nangis siapa yang menguatkan bunda sama adek"

Anak perempuannya diam, merenungi ucapan bunda, lalu mendongakkan kepalanya menatap sang bunda. "Berarti abang kuat ya bun? Bisa nguatin adek sama bunda, padahal hatinya sakit"

Taeyeon kembali tersenyum, lalu mengangguk. "Anak anak bunda kuat kuat semua, bunda bangga sama kalian. Makasih ya udah mau temenin bunda" Lami tersenyum ceria, dan memeluk bunda nya "Bunda gak usah khawatir, adek sama abang selalu temenin bunda"

METAMORFOSA | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang