08

4K 560 94
                                        

⚠️Dilarang keras untuk melakukan plagiat🚫

🧛Selamat Membaca🧛

Sunghoon tersentak, dia terkejut bukan main.

"Maaf om tante, saya pamit" ucap Sunghoon tiba-tiba memecah keheningan dan diangguki oleh kedua orang tua Jake.

Setelah berada diluar pagar rumah Jake, Sunghoon pun langsung menghilang.

"Tae apa itu dia, apa dia sudah tau dan datang untuk membawa Jake pergi lagi, Tae lakukan sesuatu" ucap Jungkook panik.

"Tenanglah Kookie, tidak akan terjadi hal buruk lagi pada Jake selagi Jay ada bersamanya. Kejadian dulu tidak akan pernah terjadi lagi" balas Taehyung.

Mereka memang belum pernah bertemu Sunghoon sebelumnya dan begitu pun sebaliknya, Sunghoon pun belum pernah bertemua orang tua Jake di kehidupan yang dulu.

Jadi wajar mereka tidak saling kenal, tapi kalung itu tentu saja orang tua Jake mengenalinya.

Itu adalah kalung milik Jake yang hilang, mereka tidak akan pernah lupa kejadian dulu.

"Aku berharap begitu" ucap Jungkook lirih.

🧛🧛🧛

Sunghoon kini sudah berada di kamar milik Jungwon.

Ia berjalan menghampiri Jungwon yang tengah tertidur.

Perlahan Sunghoon memasangkan kembali kalung itu pada leher anaknya.

Sunghoon menatap Jungwon lama.

"Dia benar-benar Jake" ucap Sunghoon lirih.

"Lalu apa yang di maksud dengan Jungwon yang akan membawa bencana, memicu peperangan besar dimasa depan" ucap Sunghoon lagi memandang Jungwon sendu.

*Harusnya aku menolak ajakan Jake untuk pergi kala itu dan menyerahkan diri pada si bajingan Kim Namjoon atau mengorbankan diri. Jika begitu mungkin semuanya tidak akan seperti ini.* batin Sunghoon penuh sesal.

*Jungwon dan Jake tidak akan menderita dan terluka atau berada dalam bahaya seperti sekarang ini. Mereka juga tidak akan menganggap Jungwon sebagai ancaman.* batinya lagi.

"Apa aku harus membawa Jungwon pergi lagi dari sini, lalu bagaimana dengan Jake." ucap Sunghoon lirih.

Setelahnya Sunghoon pergi meninggalkan kamar Jungwon.

Perlahan Jungwon membuka matanya.

"Jadi benar bunda yah" ucap Jungwon lirih dengan senyum tipisnya.

🧛🧛🧛

"Jake, dari mana kamu menemukan kalung itu?" tanya Jay menatap Jake didepannya.

"Aku ga sengaja nemuin kalung itu di depan lorong toilet sekolah" jawab Jake.

"Kenapa kamu kasih Sunghoon?" tanya Jay lagi.

"Kamu ini, kan tadi kamu sendiri denger kalo itu kalung punya Jungwon gimana sih. Masa masih muda udah congek" jawab Jake kesel.

Jay menatap Jake tajam.

"Itu bukan punya Jungwon atau Sunghoon, tapi kalung itu punya kamu" ucap Jay serius.

"Ih Jay apaan sih jangan ngaco deh, itu bukan kalung aku. Aku ga pernah tuh punya kalung kaya gitu, lagian desain nya juga kuno banget. Tapi cantik sih" balas Jake.

"Tapi Jake-" ucapan Jay terpotong.

"Tau ah aku ngantuk mau tidur, sini peluk" ucap Jake sambil merentangkan tangannya.

Jay hanya bisa pasrah dan memeluk kekasihnya itu.

"Night Jay" ucap Jake.

"Night too sayang" balas Jay.

Tak lama terdengar dengkuran halus dari Jake.

*gue udah pernah kasih lo kesempatan buat jagain dan bahagiain Jake dan lo gagal. Kali ini gue ga akan biarin lo rebut Jake lagi dari gue dan buat monster kecil itu, gue pastiin dia akan musnah di tangan gue, gue ga peduli sekali pun dia anak Jake. Karena sampai kapan pun monster kecil itu akan tetap jadi ancaman.* batin Jay disertai smriknya.

🧛🧛🧛

Keesokan harinya.

Jungwon turun dari kamarnya.

"Mau kemana kamu?" tanya Sunghoon datar.

"Mau sekolah lah mau apa lagi" jawab Jungwon ketus.

"Ngga, hari ini kamu ga akan kemana-mana. Diam di rumah" titah Sunghoon sambil kembali fokus pada laptopnya.

"Tapi Uwon mau sekolah" teriak Jungwon.

Sunghoon tidak menggubris.

"Ayah, Uwon udah besar. Uwon udah bisa ngendaliin diri Uwon, ayah jangan khawatir lagi" ucap Jungwon sendu.

*uwon juga tau apa yang Uwon bisa* batin jungwon.

Sunghoon langsung menoleh ke arah anaknya.

"Kemari" titah Sunghoon dan Jungwon pun langsung menghampirinya.

"Apa, tunjukan?" tanya Sunghoon.

"Berikan tangan ayah" cicit Jungwon.

Dan seketika mereka berdua berada di dalam kamar Jungwon.

"teleportasi?" tanya Sunghoon.

Jungwon mengangguk.

"Ada lagi?" tanya Sunghoon.

Jungwon mengangguk.

Jungwon menjentikan jarinya dan seketika waktu berhenti.

Sunghoon tidak terkejut karena semua kemampuan Jungwon sama denganya.

"Masih ada?" tanya Sunghoon lagi.

Sunghoon sudah tau pasti yang terakhir adalah membaca pikiran seperti dirinya.

Jungwon mengangguk.

"Kemarikan tangan ayah" pinta Jungwon.

Sunghoon mengernyit, membaca pikiran tidak perlu dengan cara menggenggam tangan.

Tapi Sunghoon tetap memberikan tanganya.

Sunghoon sedikit heran dengan Jungwon, dia saja dulu bisa mengetahui semua kekuatanya saat usia Jungwon 5 tahun.

Bukankah Jungwon nya masih terlalu muda untuk mengetahui semuanya.

Jungwon menerima tangan Sunghoon.

Seketika Sunghoon terkejut, mundur beberapa langkah kebelakang.

"Ju-jungwon" ucap Sunghoon tidak percaya.

"Iya hiks itu masa depan hiks" ucap Jungwon disertai isakanya.

🧛Bersambung🧛

©️icih20, 07/08/2024

Aku up😁
Buat besok kayanya aku ngga bakal up dulu soalnya besok aku mau ada acara, si baba besok minta ditemenin beli baju jadi aku ga bisa main hp klo lgi sama dia😀

Jadi aku up sekarang, udh segitu dulu.

See you~😊

FATE [Sungjake] ✔ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang