Suara benda yang di jatuhkan dengan sengaja keatas meja membuat seseorang yang sedang sibuk dengan adonan roti terperanjat. Mata teduhnya menyorotkan tatapan bertanya kepada dua orang yang baru saja memasuki dapur.
"Apa sih, Jae? Bikin kaget aja kamu."
Seseorang yang dipanggil Jae tidak menjawab, lebih memilih mendudukkan diri di kursi yang terletak tak jauh dari tempat ibunya berdiri. Pemuda berjas semi formal itu melirik kearah adiknya sinis, "tuh si Winter, masa rapotnya ada nilai C-nya, Bun."
"Beneran?"
"Nih liat aja, aku sampe kaget."
Taeyeon langsung meninggalkan urusan dapur nya sejenak, wanita paruh baya itu melangkah mendekat kearah kedua anaknya yang saling menatap sinis.
"Orang cuma satu aja, Bunda. Cuma di mata pelajaran Bahasa Jawa, mata pelajaran lain aman, kok. Mas Hyunjae aja yang terlalu berlebihan."
Hyunjae hanya mencibir mendengar aksi protes adik bungsunya, dirinya masih menunggu reaksi sang ibu tentang nilai Winter yang tumben sekali turun pada semester kali ini.
Kepala Winter terdongak ketika mendengar helaan napas dari ibunya, tiba-tiba dirinya merasa bersalah. Taeyeon tampak menutup rapot dengan pelan, lalu tersenyum tipis kearah Winter. Senyuman yang Winter sukai dari apapun yang ada di dunia.
"Tumben banget nilainya turun, Winter ada masalah? Ada yang ganggu fokus Winter ngerjain tes kemarin?" Tanya Taeyeon sambil mendudukkan dirinya di tengah-tengah Winter dan Hyunjae.
"Gak ada, Bun. Maafin Winter, buat kedepannya; Winter janji bakal perbaikin nilai. Bunda jangan marah, ya?" cicit gadis berseragam pramuka sambil memegang tangan Taeyeon.
"Marahin aja, Bun. Kemarin-kemarin aku lihat dia asik main hape daripada belajar. Makanya tuh nilainya anjlok, untung naik kelas. Coba kalo enggak? Mau bikin bunda malu?"
"Mas Hyunjae gak usah jadi kompor mledug!"
Keributan kecil yang terjadi didepan mata Taeyeon membuatnya terkekeh geli. Wanita itu mengusap surai Winter dengan penuh kasih sayang, bagaimana bisa dirinya memarahi Winter jika gadis mungil itu sangat terlihat menggemaskan jika sedang merajuk?
"Loh emang bener, kok. Mas lihat sendiri kamu serius banget mantengin hape, punya pacar, ya?" Tunjuk Hyunjae kearah Winter yang masih setia mengerucutkan bibirnya kedepan. Dengan kasar Winter menepis tangan Hyunjae yang hendak menyentuh dagunya, "gak usah pegang-pegang!"
"Udah-udah, berantem mulu kalian. Mas Hyunjae, jangan jailin Winter mulu, ah. Sana mending kamu balik ke kantor!"
"Iyaaaaaaa Bundaaaa, aku pamit. Jangan lupa buat marahin Winter ya, Bun."
"Mas Hyunjae!" Mendengar teriakan si bungsu membuat Hyunjae dan Taeyeon kompak tertawa lepas. Menjahili sosok Winter yang kaku adalah sebuah kesenangan tersendiri menurut Hyunjae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quora [Completed]
FanfictionQuora, sebuah aplikasi tanya jawab yang mempertemukan seorang Anandya Winter dan Karina Asmaraloka. Kedua sosok asing yang bertemu dengan membawa lukanya masing-masing. Dan dengan berbagai permainan takdir, keduanya dipertemukan di bawah langit kota...