***
"Maaf. Ayu memang sepertinya tertarik lagi pada perempuan."***
Ayunda's POV
Papa menelfon dan menyuruhku mendatanginya. Dia juga mengatakan bahwa aku tak boleh datang bersama Kania. Aneh. Padahal sebelumnya, ia yang kekeuh memintaku ditemani Kania untuk melakukan perjalanan bisnis atau apapun itu. Karena ya, papa menyukai kinerja Kania yang sejauh ini sangat bagus. Anak itu benar-benar pandai dan profesional hingga membuat papa menyukainya.
Namun kali ini berbeda. Aku sedang berada di kamar rumah keluarga, ketika Kania kini ada di apartemen tempat kami tinggal biasanya.
Karena ku lihat papa belum mulai menunjukkan bahwa ia ingin berbicara padaku, jadilah aku memainkan ponsel saja di kamar. Aku tak tau apakah papa dan Varo sudah ada di rumah atau belum.
Kania.
Sudah sampai Mbak? (13.30)
Kayaknya belum ya 😣 (13.50)
Aaa, kangen Mbak Ayu 😵 (14.50)
Text me if u at home <3 (15.00)
I love u, and always do. (15.01)Aku tersenyum kalau melihat pesan Kania yang belum ku balas sejak tadi. Aih, anak itu, bikin aku ingin cepat-cepat kembali.
Ayunda.
(18.40) Udah sayang, udah tadi
(18.43) Maaf baru dibalas. Tadi dicharge.
(18.44) I love u more :*Tak ada balasan lagi dari Kania. Jadi kuputuskan untuk berselancar di aplikasi instagram. Sekedar mengecek notifikasi baru.
Senyumku terbentuk ketika ku lihat unggahan foto terbaru Kania. Itu foto yang dipotret olehku ketika kami jogging bersama beberapa saat lalu."Mbak Ayu diem-diem ngefoto aku lagi ya?"
"Iya, kenapa? Ngga boleh?" tantangku.
"Eung, ya boleh sih. Buat apa punya muka menawan kalau enggak dipake buat foto."
"Siapa yang menawan?"
"Aku dong. Tapi Mbak Ayu lebih."
Aku tersenyum sambil menggeleng ketika teringat memori itu. Ia selalu berucap bahwa aku sangat menawan atau cantik atau sebangsanya kata itu, tetapi Ia tak sadar bahwa dirinya juga sebenarnya tak kalah cantik. Kami hanya berbeda tipe ke-khas-an wajah saja.
"Ayo foto Mbak. Aku juga pengen foto sama seorang model."
Ku pukul pelan lengannya ketika ia mendekat, "ledek terus ledek."
Ia hanya cengengesan. Lalu kami mendekatkan diri dan mengambil foto berdua.
Kala itu aku juga mengambil potret Kania banyak-banyak. Karena ku rasa, ia punya wajah yang aesthetic, sehingga sayang sekali kalau sampai potretnya tak memenuhi isi galeriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gorgeous CEO [√]
ChickLit[ Completed ] Pertemuan tak sengaja di taman kota. Pertemuan tak direncanakan di tempat kursus model. Pertemuan tak disangka di tempat festival. Dan lagi, pertemuan ke empat sebagai seorang asisten pribadi dan CEO-nya. ___________________________...