27. Oh Gosh!

2.8K 273 15
                                    

DAYINTA

Dari tadi, aku yang maksa Saka untuk segera mulai, tapi... liat dia yang sedang memakai kondom gitu, aku malah jadi tegang. Apalagi liat ukurannya. Ya Allah, tolong.

Aku menarik bantal terdekat, menutupi dadaku ketika Saka mendekat, mengatur posisinya. Ia tersenyum ketika wajah kami berhadapan, dan tangannya membuang bantal yang kupeluk ini.

Saka tersenyum, lalu mendekatkan dirinya, aku langsung mencium bibirnya tapi gak lama, karena Saka sudah turun menciumi tulang selangkaku. Begitu ciuman Saka sampai di payudaraku, aku kembali meremas rambutnya. Gosh, dia tuh mainin lidahnya gimana sih? Kenapa bisa seenak itu? Gilak!

Di bawah sana, aku merasakan milik Saka sudah berada persis di depan milikku, membuatku semakin tegang.

"Shit!" Makian itu keluar begitu saja ketika Saka mengigit dadaku, dan di bawah sana ia mendorong miliknya masuk, membuat napasku tertahan sekian detik.

"Ohhh!" Itu suara desahan kami berdua ketika milik Saka sudah berada di dalam.

Gosh! Langsung berasa penuh banget ini.

Saka gak ngasih waktu buatku beradaptasi dengan miliknya, ia langsung menggerakan pinggulnya membuatku kewalahan.

"Shit, Saka, oh fvck!" Aku meracau tak karuan dibuatnya, belum lagi hisapan dan permainan lidahnya di dadaku. Oh Lord!

Menarik wajah Saka dengan kedua tangan, aku mencium bibirnya untuk meredam racauanku, sementara ia terus bergerak membuatku ingin meledak untuk kesekian kalinya.

Memeluk tubuh Saka dengan tangan dan kaki, aku menggigit bahunya ketika ledakan itu terjadi lagi. Gossh!

Saka tahu apa yang terjadi padaku dan ia menekan miliknya dalam-dalam membuatku merasa penuh dan utuh. Kubenamkan wajahku di dadanya sementara ia kembali mencium leher dan daun telingaku. Hanya sesaat, Saka lalu memutar tubuhku jadi menghadap kasur, ia lalu menarik pinggulku, jadi aku menyangga tubuhku dengan siku agar kepalaku bisa tegak dan gak kesulitan bernapas.

Saka kembali memasukan miliknya, dan gosh... sensasi yang kurasakan kini berbeda, meski kenikmatannya tidak berkurang sama sekali, malah bertambah.

Aku kaget saat rambutku ditarik ke belakang oleh Saka, membuat tubuhku juga ikut terangkat. Dan anehnya, rambut yang dijambak Saka ini gak bikin aku sakit, malah jadi bagian dari sentuhannya yang menyenangkan.

"Ohh fvck!" Aku mulai kembali meracau, apalagi Saka mulai mempercepat gerakannya, membuatku seperti akan merasakan ledakan kembali.

"Oh shit, Sak! Keep doing that!" Pintaku, lalu Saka malah mempercepat kembali gerakannya, dan aku pun ambruk ke kasur karena klimaks yang kurasakan tadi.

"Oh gosh!" Ujarku sambil terengah-engah, tapi Saka belum juga berhenti. Dia malah menggeser tubuhku, lalu menarik sebelah tangan hingga kini posisinya kami berbaring menyamping dan dia ada di belakangku. Tangannya yang tadi menarik tanganku kini malah menyangga sebelah tungkai kakiku.

Saka masih terus bergerak, kini ia menggigit-gigit kecil bahuku dari belakang dan sebelah tangannya yang lain mulai meremas payudaraku.

"Oh God, Saskara!!!" Jeritku sambil menjambak rambutnya ketika aku akan merasakan lagi klimaks yang kesekian kali.

"Shit! Gue juga mau keluar Day!" Bisiknya di telingaku, ia bahkan sedikit menggigit.

Saka menarik miliknya, bikin aku nanggung, ia mengganti posisi jadi seperti awal, Saka berada di atasku.

Memasukan miliknya kembali, Saka meletakkan sebelah kakiku di bahunya sementara ia bergerak teratur dan terus lebih cepat.

"Oh shit, shit, shit! Ughhhhh!" Desahku panjang ketika klimaks menyerang, dan Saka pun menekan miliknya dalam-dalam. Detik berikutnya aku merasakan kedutan di dalamku. Good, Saka juga selesai. Capek banget aku, padahal dia yang gerak.

Melakoni MelankoliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang