Wang Yibo, tangan kanan terpercaya dari seorang mafia yang menguasai perdagangan obat-obat terlarang. Dalam perjalanannya sebagai orang yang selalu menghadapi bahaya, dia bertemu dengan Sean, anak dari bosnya.
"Wang Yibo, aku ingin kau membunuh ses...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~•~•~ Happy Reading ~•~•~
🌀🌀🌀
Zhu Zhanjin menghubungi direktur James Huang, dan mereka berjanji bertemu di gedung perusahaan.
Sebelum bergerak, John memanggil Wang Yibo dan Zhu Zhanjin ke ruangannya.
"Kita akan mengambil berlian mereka hari ini. Wang Yibo, kau bergerak melalui jalan rahasia. Aku tahu kau sanggup melakukannya."
"Hm," Wang Yibo bergumam pelan.
"Zhanjin, kau hubungi tuan Wang, minta dia langsung datang ke gedung James Huang."
John menatap Wang Yibo dengan tajam. Lalu menyuruh pemuda itu meninggalkan ruangan. Setelah merasa yakin Wang Yibo tidak akan mendengarkan percakapan mereka. John melanjutkan bicaranya.
"Kau jaga anak komisaris, pastikan tidak ada yang menemukannya sampai operasi ini berhasil," ucap John penuh tekanan.
Zhu Zhanjin mengangguk pasti. Lima menit kemudian dia berlalu dari ruangan John.
Wang Yibo berdiri di pinggir kolam renang. Dia tahu kalau di belakang mansion sekarang Ji Li dan perwira polisi lainnya sudah stay. Mereka akan mengikuti setiap mobil yang keluar dari mansion itu.
John tampak keluar dari pintu utama, Wang Yibo pun segera menghampiri.
"Kau ikut denganku, Yibo," ujarnya sambil meminta Wang Yibo masuk ke mobil yang sama dengannya.
Setelah itu mereka keluar dari mansion.
Sepuluh menit kemudian Zhu Zhanjin keluar menyusul membawa beberapa orang dan berlalu ke arah lain.
Ji Li membagi timnya menjadi dua. Dia sendiri mengikuti mobil yang dibawa Zhu Zhanjin.
Wang Zhuocheng sudah tiba lebih dulu di gedung James Huang, dan terlihat berbincang dengan direktur itu di lobi depan.
Dua puluh menit kemudian, John dan Wang Yibo terlihat memasuki pintu utama gedung.
"Apakah pamerannya dimulai sekarang, Direktur Huang?"
John melangkah masuk dengan langkah tegap. Lalu berjabat tangan dengan kedua orang di depannya.
"Tentu, kita masuk sekarang."
Mereka berjalan menuju lift dan membawa mereka ke tempat pameran berlian itu di adakan. Sebuah ruangan besar hampir menghabiskan sebagian ruang dilantai itu. Terlihat tamu dari kalangan atas berkumpul dan bergerombol layaknya pesta.
Setelah kata sambutan dan basa basi lainnya. Para tamu mulai diperlihatkan sebuah berlian berwarna biru terang sebesar telur. Semua mata menatap kagum. Dan mereka mulai memberikan harga untuk bisa memiliki berlian itu.
