~•~•~ Happy Reading ~•~•~
🌀🌀🌀
Xiao Zhan baru saja keluar dari kamar mandi, memakai kaos dan celana pendek. Saat melihat satu sosok sedang duduk menyender di meja kerja dekat jendela yang gordennya belum tertutup.
Xiao Zhan hampir memekik kaget. Tampak Wang Yibo sedang tersenyum manis padanya. Dia menyimpan ponsel yang baru saja dipakai untuk mengirim pesan pada Haoxuan di meja kerja.
Xiao Zhan melotot dan menunjuk muka Wang Yibo.
"Apa yang kau lakukan di kamarku?!" ujarnya hampir berteriak.
"Tentu saja mengunjungimu," sahut Wang Yibo ringan, sambil mengangkat bahunya dan tersenyum menggoda.
Xiao Zhan mendengus, tangannya bergerak hendak menutup gorden saat tangan Wang Yibo menarik pinggang dan memeluknya. Xiao Zhan menahan kedua tangannya pada bahu pemuda itu, sedangkan pinggangnya dipeluk sangat erat. Wajah tampan itu cuma beberapa senti di depan mukanya.
Xiao Zhan membelalak. Berusaha mendorong bahu kekar itu tapi sia-sia.
"Jangan memaksaku, Wang Yibo," ujarnya pelan.
Dia hanya terdiam pasrah di dalam pelukannya sambil berusaha menghindari tatapan maut pemuda itu. Mata itu walaupun terlihat teduh tapi sangat menusuk, seolah mau mengobrak abrik pertahanan Xiao Zhan.
Dan Xiao Zhan berani bertaruh, kalau posisi seperti itu masih sama sampai beberapa menit ke depan, dirinya pasti akan jatuh tenggelam dalam pesonanya.
"Aku tidak akan memaksamu, Sean. Dan aku yakin kau juga tidak merasa terpaksa," bisik Wang Yibo di telinga Xiao Zhan, membuat Xiao Zhan hampir sesak nafas.
"Baiklah, kenapa kita tidak berbicara tentang dirimu? Kau masih mau menyembunyikan semuanya dariku, Sean?"
Xiao Zhan menatap wajah itu, lalu melengos pelan. Kemudian mencoba melepaskan pelukan di pinggangnya, dan Wang Yibo membiarkan tangannya terlepas dengan mudah.
Xiao Zhan berdiri menyender membelakangi jendela. Menatap ke depan, ke arah langit-langit kamar di atas pintu. Perlahan menarik nafas dan menghembuskannya pelan.
"Apa yang harus kuceritakan, Wang Yibo. Aku tidak punya kisah drama apapun," ujarnya datar.
Wang Yibo meneliti wajah manis di depannya. Dia terlihat seperti menanggung beban yang berat. Wang Yibo menghembuskan nafas kemudian mulai berkata.
"Kau tahu? Aku pernah berpikir aku menjadi seorang pelukis, menjadi terkenal, melakukan pameran di Paris. Tapi kehidupan kadang tidak sesuai dengan keinginan kita. Aku tidak pernah membayangkan diriku akan ada dalam situasi seperti sekarang."
Wang Yibo mendekati Xiao Zhan dan berdiri di depannya. Tangannya bergerak mengusap pipi mulus itu. Dan Xiao Zhan sama sekali tidak menolak.
"Bagaimanapun kita menyesali kehidupan ini, tetap tidak akan merubah kenyataan di depan kita. Bukankah kita harus tetap maju menjalani semuanya?"
Perlahan Wang Yibo menarik pinggang ramping itu. Lalu mendekatkan wajahnya.
"Lalu kenapa kau juga harus menutupi perasaanmu sendiri?"
Wang Yibo berbisik pelan di telinga Xiao Zhan, lalu mengecup singkat ujung telinga Xiao Zhan.
Xiao Zhan reflek memejamkan matanya.
Perlahan Wang Yibo melepaskan pelukannya, lalu berjalan mundur menjauhi Xiao Zhan. Mencoba menatap matanya. Dan Wang Yibo tersenyum saat melihat satu kilatan di mata Xiao Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖
ActionWang Yibo, tangan kanan terpercaya dari seorang mafia yang menguasai perdagangan obat-obat terlarang. Dalam perjalanannya sebagai orang yang selalu menghadapi bahaya, dia bertemu dengan Sean, anak dari bosnya. "Wang Yibo, aku ingin kau membunuh ses...