Agen 4

1.8K 248 29
                                    

~•~•~ Happy Reading ~•~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~•~ Happy Reading ~•~•~

🌀🌀🌀

Mansion John Seaghan.

Rumah itu sangat bercahaya dengan lampu yang terang benderang. Musik bergema memenuhi seluruh penjuru ruangan. Para penjaga berseliweran dan sebagian stay di pintu utama. Pesta itu sangat meriah.

Ruangan luas di lantai dasar itu sekarang penuh dengan tamu undangan dan sahabat-sahabat John. Dia terlihat duduk di kursi bar tinggi, dengan setelan resmi serba hitam, memegang segelas sampanye sambil tertawa-tawa bersama sahabatnya.

Krish dan Zhanjin tampak menikmati suasana, minum dan bermain-main dengan beberapa wanita penghibur.

Wang Yibo berdiri mematung di samping meja bar, ekspresi muka datar. Sama sekali tidak tertarik dengan suasana pesta. Tangannya menggoyang-goyangkan gelas sampanye. Matanya terlihat melirik ke atas dan ke arah John yang terlihat gembira.

Perlahan Wang Yibo beranjak menaiki tangga. Lalu sejenak dia berhenti ditangga paling atas dan melihat situasi. Setelah yakin semua orang terlihat sibuk, dia menyelinap pergi. Lalu berdiri di depan pintu ruangan pribadi John.

Setelah tidak ada yang melihat dirinya, dia bergerak cepat membuka pintu, lalu masuk dan menutup kembali secepat kilat.

Beberapa saat dia menunggu dibalik pintu. Tidak ada gerakan lain di luar ruangan. Lantas Wang Yibo mengeluarkan alat penyadap yang diberikan Haoxuan, dan menempelkannya di bawah meja besar John, setelah mengaktifkannya.

Ruangan itu remang-remang, lampunya sengaja Wang Yibo biarkan tetap mati, hanya mengandalkan cahaya yang masuk dari jendela yang menghadap samping rumah.

Wang Yibo beberapa saat melihat-lihat berkas dan file di meja dengan hati-hati. Dia berusaha agar letaknya tidak berubah. Saat tangannya bergerak hendak membuka beberapa laci, terdengar suara langkah menuju pintu.

Wang Yibo terkesiap. Dengan cepat dia bergerak ke samping rak tinggi di pojok ruangan. Berdiri menempel ke dinding dan menahan nafas.

Satu sosok ramping terlihat memasuki ruangan. Langkahnya terlihat hati-hati dengan tangan membawa satu buku kecil. Setelah merasa aman, sosok itu menghampiri rak dan menyimpan buku. Sosok itu bermaksud menghampiri meja besar, saat satu tangan menarik tubuhnya dan menekannya ke dinding di samping rak.

"Siapa kau?" Wang Yibo mendesis tajam.

"Harusnya aku yang menanyakan itu, kau siapa?" suara itu terdengar merdu di telinga Wang Yibo.
"Ini adalah ruangan ayahku," lanjutnya.

"Oh.. Jadi kau anaknya John."

Wang Yibo meneliti wajah yang cuma beberapa inci di depannya. Walaupun dalam remangnya cahaya ruangan, wajah itu terlihat manis dan menggemaskan. Wang Yibo secara aneh merasakan dadanya berdebar. Keningnya sedikit mengernyit.

𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang