hampir menginjak dua tahun
rumah adalah waktu:menelan separuh jiwanya
berinteraksi dengan cermin lalu menampar sisa-sisa lampau
yang mengalir ke sungai benaknya.nanti berganti tahun,usia telah membunuh kita.Dengan cara terasing dan menabur benci-benci risau
bersaing dengan keegoan--masih diruang rapat
telah membenih sebuah kehampaanMa,aku masih ingin bersandar ketika semesta menyindir
melewati ranjau tanpa harus dipimpin
meski seringkali;menahan tubuhku dari letih
menjadi obat ketika sakit dan patah
setelah konsentrasi telah membutakan arahMa,belum tercipta suatu makna
melahirkan mimpi-mimpi yang jelas
masih lekat pesanmu dulukala
bahwa doamu akan bertebaran lalu menghujani kami supaya sentiasa menjadi orang yang berbakti kepada sekalian makhluk.sedangkan,kami cuma menjadi orang yang berharap dari menjadi harapan.
kami tahu doamu bukan hanya masa lalu tapi akan tumbuh pada waktu yang tepat
dan akan malap setelah tubuhmu berhenti dari nadi-nadi berdenyut.30.12.20
YOU ARE READING
Tentang Lampau Yang Purba
PuisiLampau begitu purba sudah mendiami atma sejak berkurun waktu. Kelak,akan dipertemukan lagi dengan masa depan.