"Selamat pagi, Ra!" Seli duduk di sebelahku, dia baru datang.
Aku tersenyum, "Pagi, Sel. Kamu bersemangat sekali." Seli tertawa, "Harus dong!" Dia memang selalu seperti itu.
"Kamu sudah menghafal kan, Ra?" Seli bertanya, matanya melirik buku biologi yang sedang kubaca. Hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelas, pelajaran biologi, aku sudah menghafal materinya tadi malam.
"Sudah, Sel. Ini lagi mengulang saja." Seli manggut manggut, "Ra. Kita tanya jawab yuk! Tentang biologi, siapa tahu nanti soalnya keluar."
Aku mengangguk, ide yang bagus.
"Aku duluan ya Ra, coba jawab--"
"Benar!"
"Masih salah, ayo coba lagi!"
"Hahaha, aduh Sel. Kamu jangan ngawur!"
Kami asyik sekali tanya jawab, sesekali tertawa, saling mengoreksi jawaban masing masing.
"Oke Ra, ini terakhir. Umumnya, pada musim dingin burung bermigrasi ke arah mana?"
Aku mengerutkan dahi, berusaha mengingat ingat...
Umumnya, pada musim panas Artik burung terbang ke Utara, dan kembali terbang ke selatan yang hangat ketika Utara mengalami musim dingin.
Oh iya! Aku ingat, baru saja aku hendak membuka mulut, terdengar suara ribut dari pintu kelas,
"Suruh siapa dia diam di depan pintu, menghalangi tahu!" Aku menghela napas, itu Ali, dia baru saja menabrak teman temanku yang sedang belajar bersama, salah seorang dari mereka terhimpit dan kepalanya membentur pintu, benjol.
"Ya tapi, kan kamu bisa permisi, Ali. Bukan menabraknya seperti ini. Minta maaf!" Prita berseru galak.
"Tidak mau, siapa suruh dia diam disini? Kok aku yang salah?" Ali mengangkat bahu, tidak peduli.
sebenarnya mereka tidak benar benar menghalangi pintu masuk, Si Biang Kerok itu pasti grasak-grusuk, rusuh menabrak apa saja yang ada didepannya.
Ali melangkah ke bangkunya di jajaran depan - sedang ujian, kami duduk sesuai urutan absen- Tidak peduli tentang kejadian barusan.
Prita dan teman temanku yang lain tidak memperpanjang urusan. selain karena malas berdebat dengan Ali, Bel juga sudah berbunyi, menandakan jam ujian akan dimulai 5 menit lagi.
Aku menatap punggung Ali, aku tahu persis, dia sedang kesal karena Sajak itu belum dapat dipecahkan. petunjuknya terlalu samar. dia jelas sudah kehilangan kesabaran.
sabar, ya Ali. kita pasti bisa.
"Ra. itu lembar ulangannya sudah dibagikan, lho. mau sampai kapan kamu senyum senyum begitu?" Seli di sebelahku berbisik, aku melihat mejaku, eh iya. sejak kapan ini ada disini?
Seli menahan tawa, menggelengkan kepalanya. dasar Raib, ada ada saja. mungkin begitu pikirnya.
...
Satu jam seteleh lembar ujian dibagikan aku menghempaskan punggung ke sandaran kursi. pegal juga, baiklah, kita istirahat dulu sebentar.
Aku melempar pandangan ke sekeliling kelas. beberapa terlihat sedang serius mengerjakan soal, beberapa lagi sedang beristirahat sepertiku. Seli disebelahku termasuk yang masih serius memelototi soal, ekspresinya lucu sekali, ah andai saja bisa ku potret, lumayan untuk koleksi.
Lain lagi dengan Ali. Si Biang kerok itu malah sedang tertidur, entahlah dia sudah menyelesaikan ujiannya atau belum.
5 menit. Sudah cukup istirahatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengungkap
Hayran KurguMenceritakan petualangan mereka membantu Tuan Muda Ali mengungkap suatu rahasia. Rahasia apa kira kira? Apakah mereka berhasil? Kali ini bukan hanya kemampuan bertarung yang di uji. Mereka membutuhkan kekuatan lain.kekuatan apakah itu? Temukan kisa...