☘️☘️☘️.
Hari yang melelahkan bagi Ashraf. Banyak rapat penting yang harus ia ikuti setiap harinya. Belum lagi, ia harus bertemu beberapa klien mengenai kesepakatan pembelian produk berupa susu sapi perusahaan mereka.
Ashraf diberi kepercayaan memegang tanggung jawab penuh atas perusahaan itu, dan ia tidak mau menghancurkan usaha yang sudah dibangun kakeknya selama puluhan tahun. Usaha yang dibangun untuk karir anak dan cucunya di masa mendatang.
"Sewa wanita lagi?"
Rayyan, sepupu Ashraf menggoda saat menyaksikannya sedang sibuk dengan ponselnya. Memang benar. Dia sedang memesan wanita untuk melayani hasratnya malam. Dia terlalu stres, dan butuh pelampiasan.
Kali ini, bukan lagi perawan berjilbab. Ashraf merasa cukup terganggu setelah merenggut kehormatan Aisha. Alih-alih berniat merusak wanita baik-baik. Ternyata, ia tidak seburuk yang ia harapkan.
"Kau tidak mau memesan wanita juga. Mami Rista ada barang baru. Mau lihat?"
Ashraf menyodorkan ponselnya yang menampilkan beberapa wanita dengan gunung kembar yang ukurannya aduhai. Rayyan menelan liurnya. Ah, sudahlah. Kalian berdua sama saja. Sama-sama kaum pezina.
"Yang ini mirip Razifa, Ash! Boleh pesan yang ini?"
Rayyan menunjuk foto yang baru saja dikirim Mami Rista. Foto itu tak lain adalah foto Aisha. Ada perasaan tidak senang di hati Ashraf ketika Rayhan ingin memesan Aisha. Perasaan apa itu? Memangnya Aisha siapa? Mengapa dia marah bila ada lelaki lain yang menikmati tubuh Aisha?
"Aku sudah pesan dia," ujar Ashraf datar.
Ashraf sama sekali tidak pesan Aisha. Dia baru ingin 'menyewa' perempuan itu. Semoga saja belum ada yang menikmati wanita itu.
"Gerakanmu cepat juga ya. Padahal dia sangat berbeda. Dia seharusnya jadi istriku saja. Aku yakin dia jual tubuhnya karena terpaksa."
Jadikan istri? Apa yang sedang Rayyan katakan? Wajah Ashraf kini memerah. Dia mengambil ponselnya dari tangan sepupunya. Pria itu langsung mengetik di telepon genggamnya. Dia meminta Mami Rista supaya Aisha tidak melayani siapapun kecuali dirinya.
Namun, sepertinya sudah terlambat. Mami Rista memberitahu kalau malam ini ada pengusaha batu bara yang menyewa Aisha sebesar seratus juta. Wah, banyak juga. Ashraf bahkan masih berpikir panjang untuk menyewa Aisha dengan biaya sebesar itu.
"Kamu mau pesan mana, Rayyan?"
Ashraf mengalihkan pemikirannya. Kau bisa gila kalau terus memikirkan dengan siapa Aisha bersenang-senang malam ini.
"Lain kali lah. Aku ada urusan lain. Aku mau ke toko perhiasan sebentar. Sahabatku Zoya berulang tahun besok."
Ashraf memutar bola matanya. Dia tahu kalau sepupunya menyukai wanita bernama Zoya. Lalu, wanita yang Rayyan sukai sudah menolak pria itu sebanyak empat kali. Harus Ashraf akui kalau perjuangan cinta sepupunya tak main-main.
Apalah Ashraf. Dia ditinggalkan Razifa dua hari sebelum pernikahan mereka. Razifa memilih melanjutkan kuliah. Ashraf sudah berjuang. Tapi, seseorang tak menghargainya. Masalahnya adalah Ashraf dan Razifa saling mencintai. Bagaimana mungkin wanita itu meninggalkan Ashraf di hari yang sangat penting bagi pria iti.
"Terserah kau saja."
Ashraf menepuk bahu sepupunya. "Aku pergi dulu, Bro." Rayyan menyela, "Assalamu alaikum." Dia sengaja mengingatkan Ashraf untuk mengucapkan salam sebelum pergi.
Ashraf berlalu tanpa memedulikan salam dari sepupunya. Malas 'lah terlalu religius. Ashraf rajin sholat pun justru dihancurkan hatinya dengan kepergian Razifa. Dia akan melakukan apapun yang dibenci oleh Razifa, termasuk berbuat zina.☘️☘️☘️
Ashraf menyewa dua perempuan yang kebetulan sedang diskon. Nama dua wanita itu adalah Julia dan Malaika. Julia berusia 30 tahun. Di ia pernah dilecehkan saat usia 15 tahun. Lalu terjun ke dunia prostitusi lima tahun kemudian. Sementara Julia merupakan janda berusia 20 tahun.
Ashraf tidak bisa menahan hasrat ketika melihat body dua wanita ini. Persis seperti Dinar Candy. Pria itu sudah membayangkan malam menggairahkan yang luar biasa.
"Kasih tip yang banyak ya, Mas."
Malaika menggandeng tangan kiri Ashraf sembari berbicara dengan nada manja. Kalau sudah dirayu begini, Ashraf bisa apa. Jangankan memberikan tip, kunci mobil pun akan ia berikan seandainya wanita ini meminta.
"Tenang saja. Kalau pelayanan kalian bagus. Aku akan berikan tip yang banyak, oke."
Ashraf mencubit dagu Malaika dan Julia secara bergiliran. Walaupun diskon, ujung-ujungnya keluar banyakuang. Tak apalah, yang penting gairah terpuaskan.
☘️☘️☘️
"Jangan lakukan ini. Tolong.... Kumohon, jangan lakukan ini!"
Suara itu familiar, milik Aisha. Ashraf yang mau masuk ke kamar sewaannya, memilih menghentikan langkah kakinya. Dia melirik sumber suara. Mata coklatnya menyaksikan seorang pria tua sedang meremas dada Aisha. Pria itu mencoba menjilati leher Aisha. Tapi, wanita itu terus mendorongnya.
"Lepaskan dia!"
Ashraf berteriak. Oh, jiwa pahlawannya sudah aktif. Mengapa tidak halalkan dia saja, Ash.
Pria yang menyewa Aisha menghentikan aktivitasnya. Tampaknya pria itu terlampau mesum sampai memaksa Aisha berbuat asusila di luar kamar hotel.
"Siapa kau? Aku sudah sewa wanita ini dengan biaya yang besar!"
Ashraf meringis. "Aku akan ganti uangmu. Memangnya berapa yang harus kubayar?" Bukankah tadi kamu terlalu pikirkan uangmu, Ash? Kenapa sekarang berubah?
"100 juta."
Ashraf mengeluarkan cek, dan menuliskan nominal 100 juta di sana. Tak lupa, ia bubuhkan tanda tangan supaya orang itu bisa cairkan uangnya di bank. "Ambil ini. Selain itu, ambil dua wanita sewaanku sebagai ganti rugi. Lepaskan, Aisha."
"Baiklah. Ambil saja perempuan sok suci ini. Cengeng pula."
Aisha memang menangis. Kini, wanita itu menunduk. Ashraf menarik tangannya. Saat ini Aisha memakai pakaian sangat seksi. Entah apa yang sudah dilakukan Mami Rista sampai wanita muslimah itu dipaksa memakai pakaian minim kain.
"Kalau tidak mau laki-laki bernafsu padamu. Jangan pakai baju seksi."
Ashraf melepas jas miliknya lalu dipasangkan di tubuh wanita itu. Dia bergumam, "Mengapa wanita penghibur tak mau melayani pelanggannya? Lucu sekali!" Ashraf mengejek.Dia menggerutu. "Gara-gara kau, aku kehilangan 100 juta. Aku tidak akan membebaskanmu."
Aisha masih diam. Apakah pantas ia terpesona akan perlakuan Ashraf? Pria itulah yang merenggut kehormatan Aisha.
"Aku akan antar kau pulang."
Aisha menghalangi tangan Ashraf. Dia memegangnya lembut. "Boleh aku ikut, Tuan? Aku akan bekerja sebagai pembantu di rumah tuan untuk mengganti uang 100 juta itu," ujar Aisha.Sebenarnya, bukan hanya masalah hutang. Tetapi juga Aisha sudah tidak punya tempat tinggal. Ibunya mengusir Aisha setelah tahu kalau ia menjual kehormatannya. Mami Rista memaksa Aisha ikut dengan wanita itu.
Aisha merasa bahwa tinggal bersama Ashraf mungkin jauh lebih baik. "Oh, itu ide yang bagus. Aku tidak hanya akan jadikan kau pembantu. Namun, juga sebagai wanita simpananku. Apa kau siap layani aku?"
Pilihlah, Aisha! Jadi pemuas nafsu banyak pria atau satu pria. Sudahlah, mungkin kamu memang bukan muslimah yang baik.
Instagram: Sastrabisu
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta untuk Aisha
General FictionAshraf pernah ditinggalkan oleh tunangannya bernama Razifa. Pengalaman pahit itu membuat Ashraf dendam. Bukan kepada Razifa melainkan gadis muslimah lain di luar sana. Aisha merupakan gadis muslimah yang baik. Ibunya selalu menyepelekan keberadaan...