Bagi Via, Zen adalah penggangu, tapi bagi Zen, Via ibarat mentari yang bersinar dengan hangat. Bagi Via, Zen adalah lelaki menyebalkan, tapi bagi Zen, Via adalah gadis lucu yang membuat harinya lebih berwarna. Menurut Via, meski hanya tersisa Zen lelaki yang ada di dunia, dia tidak akan pernah menyukai lelaki itu. Tapi bagi Zen, seperti apa pun keadaannya, dia akan tetap mencintai Via. Rasa yang awalnya bersinggungan akhirnya bersambut. Namun, saat itu terjadi, bayang-bayang masa lalu membuat salah satunya memilih antara melepaskan atau termaafkan. Hingga akhirnya yang satu memilih melepaskan, yang satunya memilih untuk melupakan.