Terlahir serupa, tidak membuat Aaric dan Aaroon memiliki kemampuan dan sifat yang sama. Aaric dengan segala kesempurnaanya, dan Aaroon dengan segala keterbatasannya. Sang kakak yang penuh pujian, dan Aaroon yang penuh dengan cibiran dan hinanaan, bahkan dari Ibu yang melahirkannya. Kehidupannya berubah total, ketika sang kakak yang menjadi kebanggaan orang tuanya, meninggal dalam kecelakaan beberapa bulan lalu. Ia yang penuh keterbatasan dituntut menjadi sempurna layaknya sang Kakak. Kebebasannya terenggut secara paksa, setiap langkahnya bahkan telah diatur sempurna oleh sang Bunda. Mereka tidak pernah memberi Aaron kesempatan untuk memilih dan memperjuangkan mimpinya. Mereka hanya tau, Aaroon harus menjadi seperti apa yang kedua orang tuanya inginkan. Aaric harus rela mengesampingkan keinginannya untuk menjadi seniman hebat agar keinginan ayahnya tercapai, namun apakah ia bisa? Sedangkan kemampuannya tidaklah sehebat kakaknya.