Mereka mengatakan hal-hal mengerikan tentang pemuda itu.
"Dia sudah merenggut jutaan nyawa."
"Bukankah dia mantan bawahan dewa 'itu'? Kalau begitu dia tidak pantas berada di sini."
"Kudengar dia adalah pertanda buruk."
"Apa yang sebenarnya tuan kita pikirkan saat membawanya kemari? Dia bahkan tidak bisa dipercaya."
"Monster."
Dan Guizhong berkata padaku.
"Kau boleh melihatnya sendiri kalau kau mau."
Aku menggeleng.
"Kupikir tidak perlu."
Malam itu, aku tak sengaja melihat sosok pemuda yang mereka bicarakan. Dia mengenakan topeng yang menyerupai wajah iblis, berdiri seorang diri sambil menggenggam sebuah tombak. Di sekitarnya, beberapa ekor kunang-kunang beterbangan. Ia tidak menyadari kehadiranku, hingga aku memutuskan untuk diam dan memerhatikannya.
Saat dia menyingkap topengnya, aku terkejut. Aku terlalu sering melihat wajah-wajah bengis, kejam, dan haus darah di luar sana. Namun aku tidak menemukan sedikitpun jejak itu di wajahnya. Ekspresi wajahnya datar namun sangat tenang, dan sedikit melembut ketika ia melihat seekor kunang-kunang terbang sangat dekat dengan dirinya. Ia mengangkat tangannya untuk menyentuh kunang-kunang itu, namun mengurungkan niatnya di pertangahan jalan.
Dia tetap berdiri di sana dengan tangan masih dalam posisi setengah terangkat. Kepalanya mendongak saat memandangi kunang-kunang yang kini terbang menjauh. Di matanya yang keemasan, terpancar kesedihan yang diam dan tidak dapat dijelaskan. Seolah-olah... ia takut hewan kecil itu akan hancur jika ia menyentuhnya.
Inikah raut wajah yang ditunjukkan oleh seorang monster?
Dia membuatku kehabisan kata-kata. Bahkan ketika aku berusaha dengan keras, aku tetap tidak menemukan kata-kataku.
Cukup.
Aku memaksa kedua mataku untuk berhenti melihatnya.
Aku mengembuskan sebuah napas panjang tanpa suara, lalu berbalik pergi.
Itu pemandangan yang indah, namun menyakitkan untuk dilihat.
Ps : All of Genshin characters belong to Mihoyo, Y/N belongs to me. Thanks.