Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis perempuan yang dituntut untuk mandiri. Dia gadis yang sudah terluka namun dia tetap tersenyum untuk orang lain. Dia ingin menunjukkan bahwa dirinya kuat. Dalam kisah percintaannya pun bisa dikatakan selalu gagal, dan pada suatu hari dia menemukan seorang lelaki yang sangat sayang padanya dan bisa mengerti tanpa mengatakan 'kenapa'. *** "dia siapa?" tanya gadis itu. "oh dia. Dia pacar aku" ucap lelaki itu dengan lantang. "hah? pacar?" gadis itu terheran mendengar penuturan bahwa perempuan yang berada disamping lelaki itu adalah kekasihnya. "iya dia pacar aku" jelas lelaki tersebut. "terus selama ini aku siapa kamu?" tanya gadis itu. "iya pacar. Tapi, maaf sebenarnya aku masih berharap kepada dia, aku hanya mengisi kekosongan saat dia pergi. Tapi, suatu saat dia kembali aku memilih dia dari pada kamu. Sekali lagi aku minta maaf" ujar lelaki tersebut. "mengisi kekosongan? dengan mudahnya kamu bilang gitu?" ucap gadis itu. *** Sampai dimana gadis itu berhasil membuktikan bahwa dia bisa tanpa lelaki itu. Dia pun sudah menemukan seorang lelaki yang jauh lebih baik dari pada sebelumnya. "kamu gak usah pasang topeng kamu didepan aku" ucap Ravi. Ana mendongkak melihat kearah Ravi dan Ana menatapnya. "kalo mau nangis, nangis aja sayang" ucap Ravi dengan mengelus kepala Ana. Dan Ana langsung menangis tanpa suara dengan menatap Ravi. Sedangkan Ravi hanya tersenyum melihat Ana yang menangis tanpa suara. *** "Ken" panggil Ana. "maafin aku belum bisa buka hati sepenuhnya sama kamu, aku masih takut" ucap Ana. ●●●●●●●●●● bapau Allo gaiss ini cerita kedua aku setelah AngSa. Semoga kalian suka yaa. jangan lupa vote, share, dan kasih tanda kalo ada typo ya gess papaiiiii
34 parts