Memiliki trauma terhadap pria membuat Gendhis berusaha menutup hatinya meski sang ibu menginginkan agar Gendhis segera memiliki kekasih. Sang ayah yang meninggalkan dia, kakak dan ibunya begitu saja telah menorehkan luka di hatinya. Namun, hati tetap sebuah hati yang ingin memiliki sandaran. Gendhis mulai merasakan cinta dan tidak bisa dilawan meski dia tahu jika cintanya salah. Dewa, adalah pria yang sangat pelit bicara telah menyita semestanya, tepat saat dia tahu jika pria itu telah memiliki tunangan dan akan menikah. Apa yang akan dilakukan Gendhis? Apakah dia tetap melawan rasa atau justru mengikuti kata hatinya untuk menambatkan perahu cintanya kepada Dewa yang ternyata juga memiliki perasaan yang sama?