"Ngapain sih, Wis? Dari tadi sibuk bener." "Tangan gue sakit, dari tadi lu tarik-tarik terus. Tapi kalo gue lepas takut ilang elunya. Makanya gue beli balon minion. Biar gampang gue nyarinya." Jawab Wisma sambil terkekeh, sementara orang yang di pasangi balon hanya diam sambil mengerucutkan bibirnya. "Jangan manyun-manyun gitu, nanti kalo gue culik bawa ke kosan gimana?" Wisma berbisik sambil melenggang pergi, meninggalkan Indah yang mematung. Perasaan merinding menjalar di sekujur tubuhnya. Tak menyangka bahwa anak yang dulu pendiam dan hanya mementingkan game itu bisa seganas ini.