Chapter 3 || Sampai jumpa 🧊

116 51 37
                                    

Terima kasih karna pernah hadir
di hidupku, aku selalu berharap kamu kembali untukku. Aku disini, tetap menunggumu.

-Freya Anandita-

_____________________

"Elang banguun sayang, kita kan harus segera ke airport sore ini. " Dania yang tengah kerepotan mengurusi barang-barang nya yang akan dibawa, beranjak dan melangkahkan kakinya menuju tempat tidur anak bungsu-nya itu.

"Elaang bangun yu," Dania mengusap kepala Elang yang masih tertidur pulas, lalu tangannya menjadi penopang tubuh Elang agar terduduk.

" Elang gamau !" Bantahnya seraya membuka kedua matanya.

Semalam ia mendengar percakapan mama dan kakanya elang--Alland. Karena Alland kini sudah memasuki bangku perkuliahan, dan ia mendaftar kuliah di German, jadi Elang pun mau tak mau harus ikut ke German.

Kemarin Papa dan Mama setuju untuk tetap tinggal di Indonesia. Tapi entah kenapa sekarang justru berubah pikiran untuk pindah ke German.

"Elang gamau pindah ke German, Elang maunya di sini Maa," Rengek Elang.

"Kamu kenapa si? Pasti karna kurcaci-kurcaci itu kan? " Selidik Dania karna ia benar-benar tak mau melihat mereka serta biang-biangnya itu dekat dengan keluarganya lagi.

"Elang harus nurut sama mama, ini semua demi kebaikan keluarga kita. "

"Biar gaada lagi yang namanya PELAKOR !" Gumam Dania pelan.

"Maa buat yang terakhir, Elang boleh ga main sama temen-temen Elang? "

Dania sudah tak habis fikir dengan jalan pikiran anaknya yang satu ini, sudah dilarang tetap saja keras kepala.

"Engga Elang, sekarang Elang siapin baju-baju dan barang yang mau Elang bawa! " Ucap Dania tegas, karna ia benar-benar tak mau Elang bergaul dengan teman-temannya itu.

# Flash back ON

Malam itu Elang tak sengaja mendengar pembicaraan kedua orang tuanya melalui sambungan telefon dari luar kamar Elang.

📞: Pah ! Mamah gamau tau pokoknya kita pindah ke German !

📞: Loh kenapa mendadak ? Besok aku pulang, kita bicarakan saja di rumah besok ya.

Itu adalah percakapan antara mama dan papa Elang di telefon. Papa Elang memang sedang ada kerjaan di luar kota jadi tidak bisa menemani Elang, Erland dan Dania di rumah.

📞: Aku gamau Gio, kamu pulang dari kalimantan langsung terbang ke German. Besok sore aku dan anak-anak langsung ke airport dan terbang ke sana.

Mau gamau Gio--Papa Elang harus menuruti kemauan istrinya itu.

📞: Iya Dania, kamu hati-hati.

Telefon tersebut langsung dimatikan oleh Dania, Dania sangat tidak ingin melihat perempuan pelakor itu.

# Flash back OFF

Freya Anandita || by SfnalifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang