Chapter 6 || Pernyataan pahit🍂

89 39 69
                                    

Tak ada yang lebih baik dari sebuah persahabatan.

____________________


Cuaca ibu kota Jakarta pagi ini terlihat mendung. Semalam langit sangat gelap, ditunggu datangnya hujan, tapi tak kunjung datang. Mungkin hari ini.

Jam pertama itu...
Masih bisa di toleransi tapi perlu di garis bawahi ya...
Kalau cuacanya mendung kaya gini, enakan tidur, nge-mie, scroll ig, scroll tiktok, nge-gibah eh dosa dah banyak. Ya pokoknya rebahan dong pastinya !

Ada lagi?

Angin kencang mampu menyibak rambut hitam yang terpadu dengan cokelat gadis cantik yang tengah terduduk di kursi kelas. Kedua tangannya menahan kedua sisi samping buku tebal sejarah agar tidak terjatuh dari pandangannya. Tak lupa di sisi kanan nya terdapat sebuah cemilan yang tak pernah absen di meja putih tersebut, sesekali ia mengambilnya dan memakannya.

Tadi, sebelum mereka berangkat ke sekolah, mereka berdua sempat mampir ke sebuah toko roti dan membeli kue brownise panggang. Untuk apa lagi kalau bukan BM nya Freya ?!

Karena Freya sudah tau, HARI RABU JAM PERTAMA adalah pelajaran Bahasa Indonesia, Pasti KOSONG! Karena bu Ida sudah izin untuk sebulan ini izin absen dikarenakan sedang diklat untuk PLPG.

Tapi jangan bahagia dulu permiskah karena setelah itu akan ada mata pelajaran EKONOMI , sekali lagi Ekonomi ! Sebetulnya tidak ada masalah dengan mata pelajaran ekonomi, tapi yang jadi masalah adalah... Pa Ujang.
Pasal nya pa Ujang selalu memberikan tugas:
1. Mencatat
2. Mencatat
3. Mencatat
4. Mandiri
Padahal kaki pa Ujang menginjak kelas XI ips II selama 1 semester saja bisa dihitung dengan jari tapi kelingking sama jempol tidak perlu dihitung, banyak kan ? hahaha.

Yang lebih menyakitkan, kita selalu disuruh mencari materi sendiri dan mencatat sendiri. Berasa ga punya guru ekonomi gue.

Naya tidak terbiasa menyemil makanan, tidak seperti Freya. Freya melirik ke arah Naya sekilas, ternyata suara berisik itu dari Naya. Lihat saja ia sedang menonton tiktok, untung anak itu gak joget goyang mama muda

"Nay " panggil Freya.

Naya yang sadar terpanggil, menoleh.

"Bener gamau?" tanya Freya menawarkan brownise untuk keseribu kalinya ke Naya. Freya benar-benar menyebalkan. Sudah dibilang tidak mau masih saja ditawar-tawar.

"Ngga."

"Yaudah bagus, ini pokoknya punya gue ya!"

"Hmmm." Naya kalau sudah masuk dunia tiktok sulit diganggu, awas aja kamu Naaay kalau nanti kelaperan.

5 menit kemudian...

"Nay bener gamau?"

Naya malas sekali untuk menjawabnya lagi, ia kembali menoleh ka arah Freya, baru saja ia ingin membuka mulutnya tiba-tiba ada suara yang entah darimana asalnya.

Freya hanya tertawa mendengarnya,
"Bayi lo minta makan nya sopan banget,"

Dasar perut! Gak bisa diajak kompromi ! Aaa demi upin ipin yang ga lulus-lulus Tk gue malu!!

"Cepet makan! makan aja kali Nay ! Makan brownise 1 potong kecil, ga bakal naikin bb lu gila! "

"Yaaa ngga gituuu Freey," Naya sebal jika sudah seperti ini keadaannya. Yasudahlah demi perutnya yang berbunyi kroncong-kroncing Naya memakannya.

Freya Anandita || by SfnalifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang