Karina's point of view
Semua mahluk yang ada di depan tenda Aslan sedang menunggu kepastian tentang apa yang terjadi di tenda sana.
Aku sedang ada di dalam pelukan Peter yang khawatir , dia sepertinya mau aku mati. Memeluk apa mencekik ini.
"Pete , kalau aku sama Edmund di bawa dia bagaimana?" Ucapku dengan wajah yang ketakuktan disambut oleh tatapan khawatir Edmund.
"Tidak , Aslan tidak akan membiarkan itu terjadi." Aku mengangguk lalu memeluknya dengan erat
Tak lama kemudian wanita itu keluar dari tenda Aslan dan disusulinya , aneh. Wajahnya terlihat sedih tapi aku yakin dia tidak akan menyerah secepat itu.
Aku berlari ke arah Aslan lalu memeluknya dan ia pun merehatkan kepalanya di kepalaku.
Aku menangis di dadanya dan ia yang merasakan air mataku pun langsung menatap wajahku
"I'ts all gonna be okay." Ucapnya dan aku pun mengangguk dan menghapus air mataku.
Aku sedang duduk di pinggir sungai , iya aku tahu ini tengah malam.
Aku hanya khawatir kalau Aslan akan melakukan hal bodoh untuk menyelamatkanku dan Edmund.
Dia sudah bilang kalau ini semua akan menjadi baik baik saja , cuma rasanya ada yang tidak benar.
Bagaimana kalau dia menyerahkan dirinya sendiri hanya untuk menyelamatkan kami?
Aku mulai menangis dan memeluk kakiku.
Aku tidak bisa biarkan dia menyerahkan dirinya sendiri cuma gara gara aku sama Edmund.
Coba aku memahami kekuatanku dari awal , aku pasti bisa menyelamatkan semua orang.
"Semuanya akan menjadi baik baik saja , seperti yang Aslan bilang."
Aku menghapus air mataku dan menoleh ke belakang.
Tuan Poseidon.
Aku mengalihkan tatapanku ke air yang sedang bergenang dengan tenang
rasanya aku ingin menjadi air , bisa berjalan ke depan tanpa ada halangan di jalannya. Kalau pun ada halangan pasti air selalu ada solusi
Tuan Poseidon duduk di sebelahku dan menatapku
"Bagaimana rasanya mengetahui kekuatanmu dan bisa mengontrolnya?" Tanyaku dan di sambut oleh wajah kaget tuan Poseidon.
Tak lama ia tersenyum
"Aneh" jawabnya simple dan aku langsung melihatkan wajah bingungku. Ia menatapku
"Aku punya anak , dia setengah manusia Dan aku hanya bisa melihatnya tumbuh besar dari jauh."
"Kenapa ? Semua anak kan membutuhkan ayah." Ucapku dan di sambut oleh ke heningan untuk beberapa saat
Aku melihat matanya dan di matanya ada kesedihan , astaga apa aku salah bicara?
"Semua dewa dan Dewi tidak boleh bertemu anaknya di dunia." Singkatnya
Aku mengangkat alisku dan dia mengangguk
"Dan itu salahku , aku yang terlalu membumi sampai sampai adikku harus menjauhkan semua dewa dari anaknya."
Dia tersenyum miris
"Kalau aku tidak sangat membumi pasti mereka sekarang hidup bahagia dengan anak mereka." Ucapnya dengan penuh tekanan di setiap kalimat
Aku mendekat ke arahnya lalu memeluknya dengan erat
"Siapa nama anakmu? Siapa tahu aku bisa berteman dengannya dan memberitahunya kalau ayahnya sangat mencintainya. "
Tuan Poseidon tersenyum
"Nama dia Percy Jackson."
Tuan Poseidon sudah pergi , jadi tinggal aku sendiri di pinggir sungai.
Butuh waktu yang lama untuk membuat tuan Poseidon percaya kalau aku bisa sendiri di malam hari.Bagaimana wajahnya Percy Jackson ya ? Apakah dia berjenggot seperti tuan Poseidon ?
Kreeeekk
Aku menengok ke belakang dan mengambil stik yang ada di tanah lalu berdiri
Aku berjalan secara mengendap endap ke arah suara itu , ya Tuhan aku belum siap mati.
Aku semakin dekat dengan tempat yang ku yakini dimana suara itu.
"HYAAAA! KEMARI KAU BIGFOOT!"
Aku keluar dari semak semak dan memukul mukul angin dengan stik yang ada di tanganku
"Karina ? " aku menengok ke belakang dan menodongkan stikku dengan mata tertutup
Aku membuka mataku pelan
"Loh kok kalian disini?"
Di depanku ada Aslan , Susan , dan Lucy
"Justru aku yang harusnya menanyakan itu kepadamu!" Ucap Susan
"Oh itu tadi ada tuan Poseidon curhat ke aku." Ucapku dengan Enteng dan di sambut wajah kaget mereka
"Kenapa? Ada yang salah?" Tanyaku dan di gelenggkan Aslan
"Sudah lah sampai sini saja ya , kalian semua kembali ke tenda masing masing okay?"
"Lho kenapa gitu? Aku di musuhi gara gara tuan Poseidon?" Aku mempoutkan bibirku
"Tidak sayangku , sudahlah kalian kembali ke tenda masing masing ya dan terimakasih untuk menemaniku." Ucap Aslan tersenyum lalu lanjut berjalan
aku upnya early nih , capek up tengah malem mulu ngantuk 😴🔫
Stay safe ya !💗
KAMU SEDANG MEMBACA
for aslan | narnia ON REVISI
Fanfictionthe girl that has been chosen since the day she was born. warn : ceritanya sedikit berbelok dari cerita yang asli. end : jumat , 8 jan 2021