im going to kill her.

1.6K 308 23
                                    

Karina's point of view

Susan dan Lucy melihat ke arahku dengan tatapan aneh

"Kenapa? Kalian baru tahu kalau punya saudara yang cantik?" Ucapku dengan penuh percaya diri

Susan memutar bola matanya

"Ada yang aneh tidak sih sama Aslan ? Aku khawatir dia akan kenapa-kenapa."

Kenapa coba? Dia kan ayahku dan dia juga sangat kuat apa yang harus kita khawatirkan?

"Ya sudah kita ikuti saja tapi pelan pelan ya jangan sampai Aslan tahu." Ucapku langsung berjalan mengendap endap ke arah Aslan pergi.

Lucy mengandeng tanganku dengan erat , lebih ke memeluk sih sakit tanganku ini.

Aku menghadap ke belakang untuk mengecek apakah kami diikuti atau tidak tapi Susan tiba tiba menarik tanganku

"Aww! Apasih?" Keluhku dan Susan langsung menaruh telunjuknya di bibirku dan menujuk ke arah Aslan yang sedang berjalan ke arah..

Jadis..? Apa apaan ini?!

Aku melihatnya yang di ejek oleh mahluk mahluk jelek dan di lempari sesuatu.

Miris lihatnya , apakah mereka tidak bisa respek kepada Aslan sedikit saja ?

Aslan menidurkan dirinya di sebuah batu dan langsung diikat oleh antek anteknya jadis. aku berdiri dan langsung di tarik oleh Susan lalu ia memegang tanganku dengan erat

Demi tuhan kalau Susan tidak menghalangiku aku pingin sekali memotong kepala wanita albino itu.

Jadis bicara sesuatu ke Aslan dan mulai memotong janggutnya dan hal itu membuatku menggepalkan tanganku dengan keras dan Susan yang mencoba menenangiku

Ia memotong janggutnya sampai habis lalu mengangkat pisau dan aku merasakan panas dari seluruh tubuhku

Aku merasakan genggaman Susan di tanganku mulai terlepas dan aku mendengar Susan yang meringis kepanasan.

jadis menusukan pisaunya ke badan Aslan , aku memukul tanah dengan keras sampai tanah itu berlubang yang cukup dalam

Aku menutup mataku dan mulai menangis dan Lucy langsung memelukku

"A-aslan lu.." aku memeluknya dengan erat , Susan yang melihat kami langsung ikut masuk kedalam pelukan dan mengelus kepala kami.

Aku dan Lucy sepertinya tertidur di pelukkan Susan saat , aku tak mau membahasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku dan Lucy sepertinya tertidur di pelukkan Susan saat , aku tak mau membahasnya.

tak tahu kenapa rasanya saat Lucy memeluk tanganku , seperti aman. Dan tenang.

Saat aku membuka mataku jadis sudah pergi dan aku langsung berlari ke arah Aslan di susul oleh Susan dan Lucy yang baru bangun

"AYAAAHHH!" teriakku dan langsung memeluknya dengan erat , Lucy dan Susan ikut memeluk Aslan dan menangis

"H-hiks , jadis brengsek. Awas saja dia akan kubunuh kau." Aku melihat ke arah Aslan lalu mencium keningnya

"H-hei , coba kita membuat Aslan meminum ramuan ku d--dia pasti bisa hidup kembali--"

"Tidak Lucy , semua ini sudah terlambat." Susan menatap Lucy dan Lucy menatapku , aku mengangguk lalu Lucy menangis.

Aku memeluk Lucy dan mengelus punggungnya , Susan pun ikut masuk ke dalam pelukan kami.

"Katarina?" Aku menoleh , dan ada seorang wanita cantik Sedang tersenyum ke arahku

"Siapa kau?" Ketusku dan mulai waspada

"Athena Dewi perang , Senang bertemu denganmu lagi Katarina." Ia menunduk , Lucy dan Susan ikut menunduk kepadanya

Aku memiringkan kepalaku dan mendekat ke arahnya

"Apakah kau temannya tuan Poseidon? " Tanyaku yang di sambut kekehan kecilnya

"Iya , aku temannya. Aku ingin memberikanmu ini" dia mengeluarkan pedangku yang ku tinggalkan di kamar.

"Itu kan pedangku?" Aku mengambil pedang itu lalu memeluknya , Athena tersenyum melihatku

"Aku dan annabeth yang membuat pedang itu." Ucapnya namun saat ia mengucapkan nama Annabeth ia terlihat sedih

"Apakah Annabeth itu anakmu? Kalau iya dia pasti cantik , dari namanya saja sudah cantik!" Aku mencoba untuk membuatnya tersenyum dan ia tersenyum.

"Kau akan menyukai Annabeth di kamp half-blood." Ucapnya lalu berjalan pergi dari hadapanku

Aku berbalik dan membawa pedangku ke samping Aslan yang-- sudah.. mati.

Susan dan Lucy melihatku menaruhnya di samping Aslan lalu memeluk Aslan

"Aslan sangat baik sama kita , kita bukan saudara kandungnya Karina namun masih di perlakukan baik. " Ucap Susan yang aku dan Lucy angguki lalu ia mengelus kepala kami dan menciumnya

" Karina.. cincinmu.." aku melihat ke arah cincinku dan cincinku berkelap kelip bagaikan bintang ,

Aku melihat ke arah Aslan dan mencium hidungnya

"Tenang ayah , Aku akan membunuh penyihir putih sialan itu."

Hewwwo! Maaf aku tida up kemaren , aku sempet sakit beberapa hari terus kucingku ikut sakit jadi aku harus ngurusin kucing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hewwwo! Maaf aku tida up kemaren , aku sempet sakit beberapa hari terus kucingku ikut sakit jadi aku harus ngurusin kucing

Bentar lagi 2021 niihh! Ayo dong berdoa apa yang kamu mau 2021 , siapa tahu jadi nyata ! Stay safe yah semuaa ! 💗💗

for aslan | narnia ON REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang