potentiora..?

2K 365 36
                                    

Karina's point of view

Aku sedang duduk di atas batu bersama ayahku , iya ayahku adalah singa.

Aku tak tahu bagaimana caranya aku menjadi anaknya ,kalau dia singa aku seharusnya menjadi singa kan?

"Kamu sudah sangat besar sayang." Ucapnya tanpa melihat ke arahku

"Memangnya aku umur berapa saat kau membuangku?" Tanyaku dengan santai

Kan aku tiba tiba muncul di depan pintu ibu , jadi mungkin saja aku datang ke rumah ibu saat aku sudah berumur

"Mari kita tidak menyebutnya 'membuang' tapi lebih ke 'menitip'."jawabnya melirik ke arahku

"Yah terserahmu ayah." Ucapku memutar bola mataku

"Aku menitipkan mu kepada keluarga pevenise saat kau masih berumur 5bulan." ucapnya

"Kau..meninggalkan seorang bayi di rumah orang asing ?"

Bagaimana dia bisa meninggalkan anaknya sendiri di rumah orang asing? Ayah macam apa itu.

"Iya , aku meninggalkanmu. Disana aman bukan Narnia 100tahun dulu."

Apa katanya ? 100 tahun dahulu
umurku 100tahun dong?

"100 tahun dahulu?" Tanyaku lalu menatapnya

"Iya , saat jadis mulai menjadi jahat dan mengambil alih Narnia dariku aku tak ada pilihan lain selain meninggalkanmu di rumah orang asing.."

"Jika jadis tahu tentangmu kamu akan ada di dalam bahaya , jadi aku menempatkanmu di realita yang lain." Ucapnya lanjutnya sambil menatapku

Aku terdiam , mengapa aku tadi kasar padanya ya ? Dia kan ayahku.

Sebenarnya aku penasaran , bagaimana jadinya dia singa dan aku manusia ? Aku tanyakan tidak ya ?

"Umm maaf ayah , jangan tersinggung ya" ucapku dengan penuh hati hati

"Kenapa sayang?"

"Ummmh bagaimana aku bisa menjadi manusia ?" Tanyaku dengan cepat

Dia melihat ke arahku dengan tatapan kebingungan , aduh aku salah bicara ya ?

"M-maksudku kau kan singa dan aku itu---- ah sudahlah lupakan saja." Aku menunduk menahan rasa malu ku

Ahh aku bodoh , aku baru bertemu dengan ayahku kenapa aku sudah mengancurkan momen pertama kami, bodoh.

Aku meliriknya dan dia sedang menahan tawa , atau sedang menahan malu? Ah sudahlah aku rasanya ingin tenggelam saja.

"Hahahaha , aduh bilang saja tidak papa kok. " Tawanya sambil mendekat ke arahku

Kenapa dia tertawa ya? Kan itu memalukan

"Semua dewa dan Dewi di Olympus berencana untuk memperoleh suatu makhluk yang menyangkutkan semua kelebihan mereka''

Aku mengangkat sebelah alisku , dia mengangguk

"Mereka melakukan itu untuk kesempatan terakhir jika mereka mati/musnah , jika mereka musnah/mati kekuatan yang mereka miliki masih ada di dalam mahluk ini. Dan mereka pikir masih ada kesempatan untuk menyelamatkan dunia jika kala mereka meninggal."

Dia menatapku dan tersenyum

"Dan kau mahluk itu sayang , kau dititipkan ke aku karena cuma aku yang bisa mengontrol kekuatanmu."

"Dan juga sebagai hadiah." Finalnya dan aku menutup mulutku yang dari tadi membuka lebar.

"A-aku adalah apa?"

for aslan | narnia ON REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang