Eddie

2K 349 64
                                    

Karina's point of view

Disini aku sedang bermain dengan potentiora, kuda ini asik juga. Aku sama Lucy tadi di ajak terbang loh!

Aku tersenyum ke arah potentiora yang sedang tertidur di hadapanku

"Apakah dia sudah tidur?"

Aku menengok dan itu adalah Peter yang membawa dua buah roti fi di tangannya

"Sudah " Peter duduk di sebelahku dan menawarkan roti , aku mengambil roti itu dan memakannya

"Bagaimana dengan Edmund ? Kalau dia sudah mati bagaimana Pete? " Ucapku sambil memakan roti

"Tidak akan Karina , Aslan sudah menjanjikan kita Edmund "

"Lagipula kamu harus mempercayai ayahmu kan?" Lanjutnya dan aku pun mengangguk

Kami mengabiskan malam kami memakan roti di bawah cahaya bintang

Kami mengabiskan malam kami memakan roti di bawah cahaya bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Karina bangun !" Teriak Lucy sambil menarik narik selimutku

"nanti dulu lucyyy! Aku sedang enak tidur tau!" Aku menutup wajahku pakai bantal yang aku tiduri

Lucy mempoutkan bibirnya lalu keluar dari tenda

Tak lama Aslan masuk dan duduk di samping ku

"Karina , ayo bangun"

"Lucy mengadu ya? Ahh dasar." Aku menarik selimutku dan memeluknya erat

"Karina , ayo 5menit ya kau tidak mau aku bawa Edmund ke dalam tenda kan?"

Aku membuka mataku dan duduk di pinggir kasur , Edmund ? Kenapa ayah bilang akan membawanya masuk?

"Kenapa Edmund ayah?" Aku mengerjapkan mataku dan menguap

Aslan mellihat ke arahku dan berjalan keluar tenda , aku mengikutinya dari belakang sambil membenarkan rambutku yang berantakan

"Ahk apakah tidak ada gosok gigi? mulutku tidak enak" keluhku dan dipukul oleh ekor Aslan

"sakit tahu , aku kan cuma minta gosok gigi" gumamku sambil memegangi kakiku

"Karinaaaaa!" Teriak Lucy dan loncat ke arahku

Dengan cepat aku menangkapnya dan memeluknya

"Lucy! Kalau kamu jatuh bagaimana nanti?" Aku memukul lengannya pelan

"Karina ! Lihat Edmund !"

Aku menoleh ke arah jari Lucy

Edmund ?

Aku menaruh Lucy ke tanah dan berlari ke arah Edmund lalu memeluknya

"Kau ini bodoh ! Kenapa kau pergi ke kastelnya dia !" Teriakku di depan wajahnya sambil menangis

Edmund memutar bola matanya dan membalas pelukanku lalu mengelus punggungku

Aku memeluknya dengan erat lalu menatap wajahnya

Bibirnya Edmund.. berdarah?

"Ed! Yaampun bibirmu kenapa bisa berdarah !" Panikku lalu memengang wajahnya

"Alah , cuma darah kecil saja kok tidak masalah !" Dia menyingkirkan tanganku dari wajahnya

"Yah paling nanti jatuh langsung menangis." Ucap Peter membawa roti  di belakang kami

"Pete? " Panggilku

Dia menoleh dan menawarkan roti

"Apakah kerjaanmu menjadi tukang roti sekarang?"

Peter menatapku dengan tatapan... Oh aku tahu tatapan itu ! Sial.

Aku berlari menjauh dari Peter dan Edmund , Peter menyusul ku dengan membawa roti di tangannya

"Ampun Peteeee!" Teriakku lalu bersembunyi di belakang Susan

Susan menggelangkan kepalanya dan menatapku dengan cepat aku tersenyum

"Sudah sudah kalian mandi sana bau tahu." Singkat Susan dan mengandengku ke arah sungai

Aku menjulurkan lidahku ke arah Peter yang sedang memasang wajah marahnya sambil menggertak berkali kali

Aku menjulurkan lidahku ke arah Peter yang sedang memasang wajah marahnya sambil menggertak berkali kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ahh enak sekali mandi , rasanya aku ingin mandi di sungai itu lagi. Airnya jernih.. walaupun sudah ku pipisi. Eh jangan beri tahu Aslan loh !

Aku keluar dari tendaku dengan wajah cerah

"Apakah kau ada roti lagi?" Tanyaku ke arah Peter yang sedang mengajari Edmund cara memakai pedang

"Tanya ke kurcaci disana, siapa namanya? Mr.elf sepertinya. Dia mempunyai banyak roti." Ucap Peter

Astaga , apakah Peter marah sekali ke padaku? Dia bahkan tidak melirik ke arahku. Padahal kan tukang roti perkerjaan yang mulia, aku suka roti.

Aku memeluk Peter yang sedang bertarung dengan Edmund

"Hey! Kau nanti ke tusuk tahu! " Teriaknya sambil mencoba melepaskan pelukanku

"Tak. Mau. " Ucapku sambil memeluknya makin erat

Dia menghela nafasnya lalu mengendongku

"Maaf kan aku ya Pete" ucapku dan mendusel ke lehernya

Dia mencium keningku dan memegang wajahku

"Sudah tak papa , tapi aku bukan tukang roti lho "

Aku tertawa dan mengecup pipinya , aku pun loncat dari pelukannya dan lari ke arah Aslan

"Yah 'r o m a n t i s ' cih." Ucap Edmund ke arahku

"Diam kau Edmund " ucap Peter

sowwy aku engga update update , aku lagi ngehabisin series Netflix sampe lupa nge publish chapter , Mon maap gais 😀🔫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sowwy aku engga update update , aku lagi ngehabisin series Netflix sampe lupa nge publish chapter , Mon maap gais 😀🔫

for aslan | narnia ON REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang