Karina's point of view
Aku dan Lucy sedang bermain batu gunting kertas, ini aku yang payah apa Lucy yang terlalu hebat sih?
"Ha aku menang!" Teriakku kesenangan dan memeluk Lucy, Dia tertawa dan Susan yang sedang membaca buku pun mendatangi kami
"Kalian sedang main apa?" Tanyanya
"Oh kami bermain gun-" mulutku di sekap oleh Lucy Kenapa sih anak ini? Aku menatap Lucy dengan wajah kebingungan
"Lucy kenapa?" Tanya Peter Yang sedang bermain bola Dengan Edmund
Yah Edmund bermain bola seperti mie yang baru selesai di rebus, letoy."Kau masih marah kepada mereka?" Aku berbisik ke Lucy
Dia mengangguk dan Susan mendengarnya
"Seriusan hanya karena petak umpet bodoh itu?"
Aku mengangguk dan Lucy menggeleng di waktu yang bersamaan
Susan memutar matanya,
"Ayolah Lucy maafkan aku.."
"Maafkan aku juga Lucyku yang cantik!" Ikut Peter yang sedang memandangi Edmund dengan tatapan marah.
"Hey! Pakai tenaga bisa tidak sih?"
Edmund menggeram dan memukul bolanya sampai memecah kaca rumah .
Kami pun masuk ke dalam rumah untuk mengecek kondisi jendela yang dipecahkan oleh Edmund.
"Aku tidak ikut ikutan ya." Ucapku
"Apa itu?!" Teriak perempuan yang merawat rumah ini (pembantu?)
"Kau mati Ed." ucap Peter dan di sambut oleh anggukan dan kekehanku
"Kenapa kau tertawa sih?"
Kami mendengar langkah kaki dan mencoba berlari untuk melarikan diri agar tidak diomeli
Kami berlari dan mengecek ruangan² dan dikunci semua , sampai kami sampai di depan pintu ruangan cadangan.
Aku melihat Lucy dan dia juga melihatiku
Langkah kaki itu makin dekat , tidak ada pilihan lain. Kami harus masuk ke ruangan itu.
Kami semua masuk ke dalam ruangan itu dan mencoba mengambil nafas sebanyak mungkin.
Tiba tiba langkahnya makin dekat dan kami refleks langsung berlari ke arah lemari
Kumohon jangan masuk lagi
.
Kalau tidak masuk bagaimana cara dia menemui mu?Aku berteriak karena suara itu muncul lagi. Dan mereka melihatiku dengan tatapan seolah bilang
'aku akan membunuhmu'
Lucy membuka kenop lemari itu dan aku pun memasukinya disusul oleh Lucy dan yang lain.
kami mengintip kearah pintu sambil berjalan mundur sampai bokongku jatuh di salju lagi.
"Auwww , Lucy tolong" ucapku dan di sambut oleh tangan hangat Lucy
"Dimana kita ?" Tanya Susan
"Narnia, seperti aku dan Karina bilang."
Lho aku tidak bilang apa apa cuma bilang 'iyaa'
"Terus sekarang bagaimana ?" Tanyaku sambil memegang kedua tangan kedinginan
"aku kedinginan." Kata Edmund
KAMU SEDANG MEMBACA
for aslan | narnia ON REVISI
Fanficthe girl that has been chosen since the day she was born. warn : ceritanya sedikit berbelok dari cerita yang asli. end : jumat , 8 jan 2021