Professor?

2.4K 390 61
                                    

Karina's point of view.

"Maaf maaf aku tidak bermaksud melakukannya"

Aku terbangun dan melihat Lucy yang sedang menenangi faun itu

"Ada apa ini?" Tanyaku dan semua pandangan pun berarah kearahku

"Lucy kamu tidak apa apa kan?"

"APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA LUCY?!" Teriakku ke faun itu dan faun itu pun terlihat takut.

"Rin, Sudah aku baik baik saja" Lucy mengucapkan itu sambil menenangkanku

"Jujur kepadaku faun, apa yang kau lakukan kepada adikku? " Ucapku dan dia tetap terdiam

"APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA ADIKKU?!"

"Dia tidak melakukan apa apa Karina, sungguh aku baik baik saja"

Teruslah berbohong Lucy, aku sudah mengetahui bahwa mahluk ini ada niat tidak baik sejak pertama bertemu.

Aku melihat sekelilingku dan menyadari satu hal, dia memasukan ramuan kedalam minumanku dan Lucy agar kami tertidur.

"KAU MENARUH RAMUAN KEDALAM MINUM ADIKKU TUMNUS? JUJUR KAU!"

"M-maaf, penyihir putih menyuruh untuk membawa anak Adam dan hawa jika terlihat." Sudah kuduga, dia jahat!

"Sudah kuduga Lucy, dia ini jahat."

"Tidak Rin, jika dia jahat dia sudah membawa kita ke penyihir putih" Ucap Lucy menyangkal

Astaga apakah aku akan selalu dapat masalah? Susan akan membunuhku jika Lucy terluka.

"Sudahlah ayo kita pulang Lucy"  Ucapku menarik tangannya

"Maaf mr.tumnus tolong maafkan kakakku ya, kami akan kembali!"











"Karina pressy Aslan, dia kembali."

"Kita kembali!" Teriak Lucy dan keluar dari ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita kembali!" Teriak Lucy dan keluar dari ruangan itu

"Hei, Nanti dia akan tahu bodoh! " Teriak  Edmund.

"Jaga bicaramu kepada adikmu, Edmund" Ucapku sambil memasang sepatuku

"Kau yang jaga ucapanmu anak pungut"

Dia memanggilku apa? kurang ajar.

"Kau memanggilku apa? Kamu mau mati Edmund?"

"Yah, coba saja jika kamu bisa membunuhku"

"RRR, KEMARI KAU! "

Aku menarik rambutnya dan diapun menarik rambutku

"KENAPA KAU JADI BERANI BEGINI SIH ANAK PUNGUT"

"DIAM KAU ANAK MANJA!"

Edmund berhenti menarik rambutku dan dia jalan mundur seolah ketakutan, apa dia takut karena ku?

for aslan | narnia ON REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang