4. Anak

2.8K 160 15
                                    

Seminggu sudah setelah insiden Yoon Hye pingsan di kamar mandi, selama itu juga Jaehyun menjadi sangat penurut karena tidak mau istrinya kembali stress dan kejadian yang sama terulang lagi.

Tentu saja Jaehyun menurut namun perlu digaris bawahi jika mendekam dirumah adalah salah satu hal yang tidak bisa terelakkan.

Sekarang mereka berdua telah berada diruang terapi, Jaehyun hari ini memiliki jadwal untuk terapi.

Wajah tampan dan senyuman dokter Chanyeol menyapa kedatangan mereka berdua. Chanyeol senang sekali karena Jaehyun mau datang untuk melakukan terapi.

Setelah diarahkan, Jaehyun duduk menyender dalam dengan mata tertutup di salah satu kursi yang berada disana. Tahap demi tahapan dilalui, hingga sampai dimana Jaehyun sudah berada dibawah alam sadar, dimana Yoon Hye bisa menanyakan apa saja yang selama ini Jaehyun enggan utarakan.

"Jaehyun sayang sama Yoon Hye?" Tanya Yoon Hye, Jaehyun mengangguk mantap, Yoon Hye tersenyum wajah Jaehyun saat sedang terapi manis sekali.

"Jaehyun mau punya anak?" Tanya Yoon Hye lagi, Jaehyun terlihat mengerutkan keningnya, ia mengangguk lalu beberapa saat kemudian menggeleng.

"Jaehyun kenapa?" Tanya Yoon Hye lagi

"Aku gamau Yoon Hye sayangnya jadi terbagi. Kalau kita punya anak, pasti Yoon Hye menghabiskan banyak waktu sama mereka. Aku gak mau, Yoon Hye sayangnya cuma sama aku aja, yang lain gak boleh" Ungkapan Jaehyun membuat Yoon Hye sedikit tersentak. Bahkan Jaehyun tidak mau berbagi kasih sayang dengan anaknya sendiri nantinya?

Yoon Hye bungkam, sungguh dia ingin memiliki anak namun jawaban Jaehyun membuatnya menjadi linglung. Bagaimana jika suatu saat nanti Jaehyun nekat menyakiti anaknya hanya karena perhatian dan sayang Yoon Hye menjadi terbagi kepada mereka?

Dokter Chanyeol yang melihat ekspresi Yoon Hye menjadi tidak tega. Tentu saja semua perempuan ingin memiliki anak, namun apa daya jika semuanya serumit ini?

"Gapapa, nanti kalau Jaehyun sudah sembuh pasti dia ga akan begini lagi, saya yakin dia juga ingin memiliki anak dari kamu" Dokter Chanyeol mencoba menenangkan Yoon Hye.

🌼🌼🌼🌼

Sepanjang perjalanan pulang Yoon Hye terus bungkam, sejujurnya ia kecewa sekali dengan jawaban Jaehyun saat terapi tadi.

Jaehyun meraih tangan Yoon Hye dengan satu tangannya karena yang satunya lagi sedang menyetir.

Yoon Hye menatap Jaehyun dengan raut sedih

"Kenapa sayang?" Jaehyun panik, kenapa istrinya menjadi sesendu ini? Seingatnya sebelum datang ke tempat terapi istrinya terlihat begitu ceria.

Yoon Hye tidak menjawab namun air matanya jatuh, sungguh ia sudah tidak tahan lagi. Jaehyun yang merasa serba salah menepikan mobil, membawa sang istri kedalam pelukan.

"Kenapa?" Tanya Jaehyun pelan, dia harus bertanya. Jika tidak ia tidak akan mengerti mengapa istrinya menangis.

Yoon Hye bungkam, hanya suara isakan yang terdengar di telinga Jaehyun. Jaehyun melepaskan pelukannya, menangkup wajah sang istri lalu menatapnya dalam.

"Aku ada salah?" Tanya Jaehyun, Yoon Hye menggeleng, bukan. Ini bukan salah Jaehyun, semua ini diluar kendali.

"Jaehyun sayang sama aku?" Tanya Yoon Hye yang masih sesegukan

"Kamu kok nanya begitu? Tentu aja aku sayang banget sama kamu, kalau enggak ngapain aku perkosa, ngapain aku jadiin istri" Jawab Jaehyun

Yoon Hye semakin menangis, Jaehyun kok ngegas? Padahal dia kan nanya baik-baik.

"Kamu jahat" Yoon Hye menepis tangan Jaehyun yang berada di pipinya.

"Kok jahat?" Tanga Jaehyun, sungguh ia pusing dengan perubahan Yoon Hye yang kadang suka tiba-tiba.

"Kamu gak mau punya anak dari aku, kamu gak sayang sama aku" Akhirnya Yoon Hye mengungkapkan segala isi hatinya membuat Jaehyun paham. Ternyata ini masalah anak.

"Mama tanya-tanya kamu lagi? Mama sama papa desak kamu lagi? Mereka kenapasih? Kak Sehun aja belum punya anak kenapa malah ngedesak kamu?" Rahang Jaehyun mengeras, oh tidak, Jaehyun salah menafsirkan.

Yoon Hye menggeleng

"Kamu yang gak mau punya anak" Lirih Yoon Hye menyeka air matanya.

Meski memang ia juga untuk saat ini belum siap memiliki anak namun tentu saja suatu saat nanti ia ingin menjadi seorang ibu.

Jaehyun bungkam beberapa saat, memang. Dia tidak mau perhatian dan cinta Yoon Hye menjadi terbagi jika mereka memiliki anak nantinya.

"Kamu mau punya anak?" Tanya Jaehyun lirih, Yoon Hye mengangguk.

"Tapi, kalau ada mereka kamu pasti ga perhatian sama aku lagi" Jaehyun jujur

Yoon Hye menggelengkan kepalanya

"Aku tetap sayang sama kamu, kamu kan suami aku" Jawab Yoon Hye





🌼🌼🌼🌼🌼

Jaehyun menatap wajah teduh sang istri yang kini sudah terlelap. Jujur saja ia masih belum siap berbagi, ia tidak mau Yoon Hye lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang lain meski itu anak mereka sendiri, Yoon Hye hanya boleh dengan Jaehyun.

"Maafin aku" Lirih Jaehyun.

Jaehyun meraih ponselnya yang terletak di nakas samping ranjang mereka. Ia beranjak keluar dari kamar lalu menelpon seseorang.

Hanya 10 menit sampai ia kembali ke kamar, menatap kembali wajah cantik sang istri.

Setidaknya ia sedikit lebih tenang.

"Jika kalian punya anak itu bagus, Yoon Hye tidak akan ada alasan untuk meninggalkan kamu. Kalian memiliki pengikat yang kuat, anak adalah sebuah anugerah. Cinta Yoon Hye tidak akan terbagi hanya karena itu, cintanya masih tetap untuk kamu"

Kata-kata dari Dokter Chanyeol ada benarnya juga, jika mereka memiliki anak, Yoon Hye tidak memiliki alasan untuk meninggalkannya, anak mereka bisa menjadi alasan, Yoon Hye tidak akan bisa pergi jika mereka memiliki anak.

🌼

N

B
Hiii guys? I'm backk
Maaf kelamaan uptadenya
Lagi sibuk nyusun Proposal

Do'ain yah semoga bulan ini aku udah bisa seminar proposal heheheh

Sayang kalian banyak2🥰

(2) ☑4 WALLS [Sequel of Posessive] Completed✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang