24. Grateful

1.3K 89 12
                                    

"Xu Minghao, 23 tahun, mahasiswa jurusan Sastra" ucap Linong setelah hening beberapa saat ketika Minghao membuka matanya.

"The8" sambung Linong lagi membuat Minghao mengerutkan keningnya, bagaimana bisa pria di hadapannya itu tau tentang dirinya? Minghao rasa mereka tidak saling kenal namun ia rasa wajah orang ini tidak begitu asing baginya. Seperti pernah melihatnya di suatu tempat.

Dan lagi, kenapa ia tahu tentang The8?

"Jatuh cinta dengan seorang gadis SMP bernama Yoon Hye karena mencegah dirinya untuk mengakhiri hidup beberapa tahun yang lalu" sambung Linong lagi. Oh ayolah apakah dia seorang cenayang? Kenapa bisa mengetahui segalanya?

"Merencanakan pembunuhan pada seorang pria bernama Jung Jaehyun, karena ingin merebut istrinya"

"Lo siapa?" Minghao akhirnya buka suara. Lining menampilkan smirknya, mengeluarkan sebuah buku berwarna coklat yang sudah agak usang beserta potret candid seorang gadis SMP.

"Gue saranin lo nyerah aja. Jangan paksain kehendak, Yoon Hye sekarang punya kak Jaehyun dan sekarang lagi hamil. Lo tega mau bunuh kak Jaehyun? Lo pikir setelah kak Jaehyun mati lo bakal dengan mudahnya dapetin Yoon Hye? Kemungkinan besar jika Kak Jaehyun mati ya Yoon Hye juga mati, sebaliknya akan begitu" jelas Linong panjang lebar.

Otak Minghao mencoba mencerna. Maksud Linong jika Jaehyun mati maka Yoon Hye akannmati itu seperti apa?

"Selagi gue masih berbaik hati, lo berhenti dari sekarang. Gue kasih lo kesempatan buat berhenti, relain! Kalau lo beneran cinta, lo pasti bahagia kalau liat dia bahagia. Gue tau lo cinta banget sama dia tapi kehendak berkata lain, kalian gak jodoh dan lo harus terima itu" Lining kembali berbicara panjang lebar.

"Dunia ini gak sesempit yang lo pikir, buka mata dan hati. Jangan usik kebahagiaan orang lain dan carilah kebahagiaan lo sendiri tanpa merusak kebahagiaan orang lain, ya kecuali kalau lo diganggu,lo bisa balas" Setelah mengatakan hal itu, Linong beranjak pergi. Setelah mengetahui fakta, ia memutuskan untuk tidak membunuh Minghao. Linong yakin Minghao orang yang baik hanya saja ia kehilangan akal sehat karena rasa cintanya yang besar pada Yoon Hye.

Linong paham, dia juga sama namun berhasil merendam semuanya.

🌱🌱🌱

Setelah meregek, akhirnya Jaehyun diperbolehkan untuk dirawat dirumah saja. Ia benci harus berada di tempat umum. Benci juka ada pria lain yang berani melirik istrinya.

"Nanti dokter Doyoung datang jam 9 pagi buat ganti perban kamu" Yoon Hye sambil melap badan Jaehyun. Sedari tadi Jaehyun mengeluh badannya lengket namun enggan ke kamar mandi.

"Sayang" Jaehyun menahan tangan Yoon Hye yang kini sedang melap bagian pahanya.

Yoon Hye otomatis berhenti dan menatao sang suami.

"Kangen" Jaehyun serak. Yoon Hye paham sekali maksud dari kata 'kangen' itu.

"Aku temenin aja ya, kita belum konsul. Aku takut nanti si kembar kenapa-napa" Yoon Hye beralih mengelus rahang Jaehyun. Jaehyun mengangguk lalu meraih tengkuk sang istri, membawanya kedalam ciuman intens sembari tangannya bermain nakal di kedua gundukan sang istri yang terlihat lebih berisi sekarang.

Ketika merasa cukup, Jaehyun beralih ke pusat tubuhnya. Mengurut dengan gerakan naim turun sampai ia mencapai klimaksnya.

Jaehyun lalu kembali mencium rakus bibir sang istri. Sedangkan Yoon Hye hanya tersenyum disela ciuman mereka. Jaehyun adalah Jaehyun, dia tidak akan bisa tahan untuk tidak bermain meski dalam keadaan masih sakit seperti ini.

Tapi setidaknya, Jaehyun mau mengalah demi keselamatan bayi kembar mereka.

🌱🌱🌱

"Gilasih, Jaehyun topcer banget. Bisa langsung kembar gitu ya" Yerim sambil mengacungkan jempol kearah Jaehyun yang bersandar di kepala ranjang. Jaehyun tersenyum bangga akan pujian yang Yerim berikan, jarang-jarang makhluk cerewet ini berbaik hati padanya.

"Gue bentar lagi punya ponakan" Yerim excited sekali.

"Kira-kira kembar cowo, cewe, atau kembar pengantin yaa? " Yerim masih negrocos

"Gue ga masalah mau kembar cewe, cowo atau pengantin. Yang pastinya gue harap nantinya mereka berdua lahir dengan sehat dan dilimpahkan kasih sayang" Yoon Hye sambil mengelus perutnya. Jaehyun memperhatikan raut wajah teduh sang istri membuat bibirnya membentuk lengkungan, Yoon Hye nya sepertinya sangat mengharapkan kehadiran bayi mereka. Meski Jaehyun masih merasa sedikit takut namun ia harus menepis segalanya.

Setidaknya, si kembar menjadi pengikat yang kuat bagi mereka tentunya. Yoon Hye tidak akan bisa pergi dan tidak memiliki alasan untuk pergi karena mereka memiliki anak.

Tapi Jaehyun berharap, sayang, cinta dan kasih sayang Yoon Hye tidak akan pernah berubah untuknya.

🌱

Hi guys? Masih ada yang nungguin cerita ini UP? Maaf ya aku baru uptade.

Aku lagi stress berat akhir-akhir ini :') banyak banget persyaratan yang harus aku penuhin sebelum 31 Agustus nanti.

Do'ain yah semoga aku diberi kemudahan. Dan bisa rajin up lagi hehehe

 Dan bisa rajin up lagi hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(2) ☑4 WALLS [Sequel of Posessive] Completed✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang