Dia Lee Jisoo, gadis tangguh yang harus mengubur dalam-dalam cintanya hanya karena tidak inggin menyakiti hati seseorang, ia mencintai sahabatnya sendiri-Kim Taehyung
Namun ia memendam perasaannya karena mengetahui bahwa kakak tirinya juga mencintai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Irene mengentikan langkahnya digazebo taman belakang rumahnya. Sial! moodnya sedang hancur lebur ketika melihat Taehyung mencium gadis sialan itu.
“Arghh...dasar wanita sialan! Kenapa dia selalu merebut semua orang yang berada didekatku, dia pikir dia siapa? setelah merebut Ibu dia mau merebut Taehyung, tidak akan aku biarkan!” Ujarnya menggebu-gebu
“Lihat saja Jisoo...kali ini ku pastikan Taehyung akan menjadi milikku, milik Bae Irene ” gadis itu menyunggingkan senyum miring
“Aku akan merebut Taehyung dari mu Lee Jisoo.” Selepas mengatakan itu Irene pergi meninggalkan gazebo menuju ruang keluarga
“Irene-ah kau dari mana sayang?” suara Ibunya sukses membuat dirinya mengentikan langkahnya. “Ah Ibu, itu aku dari taman. Kenapa, Ibu butuh bantuan?”
“Bisa kau buatkan Jisoo bubur? Ibu Taehyung datang jadi Ibu pikir harus menjamunya” pinta wanita paruh baya itu
“Tidak masalah, aku buatkan” gadis itu tersenyum menanggapi Ibunya. “Kalau begitu, aku ke dapur dulu” gadis itu melangkah pergi menuju dapur
Setibanya di dapur, Irene benar-benar membuat semangkuk bubur abalon, tentunya sedikit ia beri bumbu rahasia tak lupa segelas air ia siapakan
Setelah itu Irene kembali menaiki tangga dengan mampan ditangannya. Tadi ketika ia berjalan melewati ruang tamu, ia lihat Jungkook menatapnya tajam yah__sepertinya pria itu menaruh curiga padanya
Tok...Tok..Tok
Lalu kenop pintu ia putar, matanya langsung tertuju dengan seorang dokter yang tak lain adalah Ibu Taehyung sedang mengobati luka Jisoo, bersama dengan Ibunya yang duduk disisi ranjang gadis itu
“Aku membawakan bubur abalon untuk Jisoo” ucapnya
“Yaampun kau memang kakak yang baik ya, perhatian sekali dengan adikmu” puji Shin Hye seraya mengambil alih mapan ditangannya
“Ahaha...tidak juga bi. Aku hanya melakukan tugas selayaknya kakak pada adiknya”
‘Cuih! Kalau bukan Ibu yang meminta aku juga tidak sudi’ lanjutnya dalam hati
‘Pasti___pasti salah’ gadis itu tersenyum miris dalam hatinya
“Yasudah Moms suapi Ya?” ucapan wanita itu diangguki patuh oleh Jisoo, Shin Hye menyodorkan sesondok bubur itu kedalam mulut Jisoo. Namun ketika bubur itu mendarat dimulut, gadis itu langsung tersedak lalu terbatuk-batuk
“Uhuk...uhuk” rasanya asin sangat..sangat asin! Sepertinya kakaknya tidak sengaja menggunakan banyak garam
‘Bagaimana adik kecil? Enak bukan, semangkuk bubur dengan empat sendok garam pasti kau menyukainya’ bantin Irene dengan tawanya
