Chapter:23

3.7K 474 114
                                    

Happy reading!

Sekarang pukul 18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang pukul 18.00, dan saat ini Oh Sehun sedang bersantai ria sembari menikmati sebatang rokok disela-sela bibirnya. Suasana begitu hening hanya ada suara hewan malam dan rokoknya yang terbakar memenuhi ruangan.

Namun tak lama kemudian suara pin password terdengar ditekan, ah pasti itu kakaknya. Memang siapa lagi yang mengetahui diglid password apartmentnya

“Apa yang sedang kau lakukan adik-ku?” Sehun menoleh, matanya langsung menatap lekat sosok laki-laki dengan air muka yang begitu dingin dan bengis, err b terlihat—tidak jauh berbeda dengan dirinya sekarang. “Seperti yang kau lihat” ujar Sehun kembali menyesap nikotin tanpa menghiraukan kakaknya

“Ah hari yang sangat melelahkan” ujar pria itu seraya merebahkan tubuhnya disamping adiknya duduk. Sepasang adik kakak itu hanya diam membisu, tidak ada obrolan hangat seperti sepasang saudara diluar sana, mereka bahkan sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hingga kala Sehun memberanikan diri untuk terlebih dahulu bertanya

Hyung, jika boleh aku tahu. Sebenarnya apa yang akan kau lakukan nanti?” tanya Sehun

Pria itu menoleh. “Heum? Kau tentu tahu apa tujuanku kembali ke Korea bukan?” sahutnya dingin, ah pria itu terlalu kaku untuk ukuran saudara sedarah.

“Ya, tapi maksudku apa yang akan kau lakukan pada Irene kedepannya?” ujar Sehun memperjelas ucapannya tadi

“Tentu saja mengacaukan kehidupan si busuk Irene—dan ya Sehun, urusan Irene biarlah menjadi urusanku, kau tidak perlu bertanya apapun padaku soal itu. Tugasmu hanya seputar adiknya. You understand my brother?” pria itu langsung melenggang masuk kedalam kamarnya tanpa lama-lama menunggu jawaban Sehun

Sedangkan Sehun hanya bisa berdecak pasrah. “Oh baiklah, tidak masalah! Lagian aku juga merasa diuntungkan menjalin hubungan dengan Jisoo. Itung-itung mengerjai sahabatnya itu” Sehun berusaha menepis rasa kasihan itu, ia harus menjadi laki-laki yang tegar dan patuh kepada kakaknya. Sebab kakaknya yang hanya Sehun punya didunia ini, hanya dia.

Ngomong-ngomong dengan Kim Taehyung, eugh—sebenarnya Sehun sedikit menaruh rasa penasaran ketika Taehyung tiba-tiba saja menelfonnya, dan mengancam agar menjauh dari Lee Jisoo. Kenapa pria itu seolah tahu apa yang Sehun rencanakan, dan dari mana Taehyung mengetahuinya?

Pria itu kembali menghisap rokoknya seraya berfikir kecil. Lantaran merasa kesepian, Sehun lantas mencari sebuah remot dan menghidupkan televisi agar suasana lebih hidup. Dia tidak sendiri, namun terasa sendiri, kira-kira seperti itulah yang dirasakan Sehun sekarang.

Well, melihat siaran televisi ternyata tidak semonoton yang aku kira...” ujar Sehun sembari menatap seorang reporter dilayar kaca

“Berita terkini. Kim Woobin presiden dari Kim Crop dikabarkan akan meresmikan sebuah landas pacu internasional di benua Australia, dilansir bandara itu akan dibuka untuk umum pada awal tahun bersamaan dengan pelantikan putranya, yang tak lain adalah Kim Taehyung sebagai penerus tahta perusahaan untuk menggantikan lengsernya beliau dari dunia bisnis....”

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang