Chapter:21

3.2K 450 128
                                    

Selamat membaca, enjoy😁💜

Typo bertebaran!

Gemerlap lampu diskotik bersinar tak beraturan memutari ruangan yang temaram, suara dentuman musik terdengar seakan memekak telinga, begitu juga keadaan dancer floor  disisi penuh dengan desak-desakan para manusia yang tengah berjoget ria, membuat...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemerlap lampu diskotik bersinar tak beraturan memutari ruangan yang temaram, suara dentuman musik terdengar seakan memekak telinga, begitu juga keadaan dancer floor  disisi penuh dengan desak-desakan para manusia yang tengah berjoget ria, membuat suasana Club semakin bertambah panas, belum lagi berbagai bau minuman keras terasa begitu menusuk untuk orang yang baru sepertinya

Kim Taehyung sedang berada disalah satu Club malam ternama di seantero Korea Selatan. “Get room please” tukas Taehyung jengah, ketika melihat sepupunya itu bercumbu mesra tidak tahu malu didepan umum

“Kau bisa pergi” ujar Jimin menyuruh wanita berpakaian seksi itu pergi dari pangkuannya, wanita dengan kulit coklat eksotis itu terlihat membenahi gaun merahnya yang sedikit berantakan, kemudian berdiri lalu mengedipkan mata dan mengelap bibinya sensual, wanita itu terlihat menggoda Taehyung sebelum beranjak pergi.

“Aku permisi dulu Tuan, Tuan....anda bisa memanggiku jika butuh sesuatu” ucapannya dengan nada menggoda.  Taehyung hanya diam seraya terkekeh mengejek mendengarnya

“Kenapa kau mengajakku kemari, Jim. Kepalaku sedang pusing dan tambah pusing ketika melihatmu berciuman didepanku. Aku tidak yakin urat malumu masih tersambung” Taehyung memijat pelipisnya kesal

“Jika kau sadar aku itu contoh teman yang pengertian. Aku tau jika kau sedang ada masalah, jadi ada baiknya aku mengajakmu kesini. Harusnya kau berterimakasih padaku, Tae.” ucap Jimin ketika melihat Taehyung kembali menegak cairan yang diberikan bartender dalam sekali tegukan

Huhh....” Pria itu menghela nafas panjang

“Kau dan Jisoo sedang ada masalah ya?” Tanya Jimin baik-baik. “Entalah, mungkin sedikit...” jawabnya lugas

“Coba ceritakan? Oh ini pasti mengasyikan!” seru si bantet mendapat pelototan oleh Taehyung. “Geez!  Bagimu asyik, tapi ini seperti mimpi buruk bangitu” ujarnya bengis

“Hahaha. Bercanda kok, katakan saja. Mungkin aku bisa membantu” ujar Jimin seraya meneguk alkoholnya

“Jisoo itu teralalu kekanak-kanakan, Jim, kau tahu tidak? Tadi Jisoo bahkan marah hanya karena sesuatu yang sepele, aku dapat simpulkan jika Jisoo cemburu dengan kakaknya sendiri. Aku tidak habis pikir dengannya” ucap Taehyung rendah

Heum...” Jimin menukikan satu alisnya. “Maksudmu? Jisoo cemburu karena kau selalu memperhatikan Irene, begitu kan?” Terka Jimin asal-asalan

“Yeah bisa dibilang, begitu...”

“Aku bingung, Jim. Jisoo seperti menghindarku akhir-akhir ini, bahkan dia yang tidak biasanya marah-marah tadi malah membentak tidak karuan, aku curiga si brengsek Sehun meracuni pikiran Jisoo” Taehyung merebahkan punggungnya dileher sofa

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang