Chapter:22

3.3K 460 251
                                    

Absen dulu yuk sini👉

135 vote, 100 koment😭👍coba aja kalo bisa🤣

Typo bertebaran....

Typo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ji...kau marah? Tadi aku tidak berciuman sungguhan kok, bibirku hanya milik kekasihku, tidak mungkin aku berciuman dengan sesama batang. Aku masih waras asal kau tahu” papar Sehun seraya membelokan setirnya

Yaa! Bisa tidak berhenti membicarakan itu” pekik Jisoo. “Uhg— memang kenapa??” Sehun menoleh polos, ketika mobil itu sudah sepenuhnya berhenti diparkiran

Haish! Kalian menakutkan. Sudahlah aku mau keluar, dan kau sebaiknya segera ke agensi, kau tidak mau terlambat bukan?” gadis itu malah bergidik melihat Sehun tersenyum riang tanpa sebab. ‘Apa dia benar-benar sudah gila?’

“Silihakah saja kalau mau keluar, itupun jika kau bisa”Jisoo yang sedang berusaha membuka pintu pun seketika berhenti ketika menyadari sesuatu

“Sehun buka pintunya!” gadis itu menatap Sehun nyalang. “Hei aku sudah telat, kau sengaja mau membuatku dimarahin pak sutradara ya!”

“Tapi ada syaratnya jika kau mau keluar..” pria itu menaik turunkan alisnya menggoda. ‘Sial kenapa perasaanku tiba-tiba tidak enak’ batin Jisoo risau

“Jangan aneh-aneh ya tapi!”Jisoo melemparkan sorot jengkel pada Sehun. “Jisoo-ah....”  Jisoo mengerling jengah

“Lihat, pipiku jadi merah kau pukul dengan tas mu tadi. Kau harus bertanggung jawab, tidak mau tahu!” rengek Sehun seraya menggelayuti lengan Jisoo

“Lalu? Kau mau aku tambah lagi?” tanya Jisoo kesal. Beberapa menit yang lalu Jisoo memang memukul kepala Sehun dan Taehyung dengan tasnya serempangnya, lagian siapa suruh berbicara vagular didepan anak kecil sepertinya.

Sehun menggeleng keras. “Tidak, tidak. Aku mau cium saja! Aku jamin deh setelah kau cium pasti sembuh dan setelah itu kau bisa keluar, bagaimana mau tidak?” ujar Sehun lalu memajukan wajahnya dan menunjuk pipinya yang membiru

Jisoo mengerucutkan bibirnya kesal. “Tidak mau! Dimana-mana luka kalau mau sembuh diobati bukan dicium. Ini sih mau mu saja”

“Inikan obat termanjur dari dokter Oh Sehun. Ayolah, lakukan saja, kau ini banyak tanya sekalisih” perintah Sehun. “Tidak mau! Tidak mau” Jisoo menggeleng cepat

“Kalau begitu tidak usah keluar” Sehun kembali menyenderkan punggungnya dengan santainya. “Geez! Kau menyebalkan sekali sih—” Jisoo mendesis sinis sebelum melanjutkan kalimatnya

“Y-yasudah... mendekat kemari, jadi tidak!” lanjut Jisoo dengan nafas sedikit memberat

Mendengar itu Sehun beringsut mendekatkan pipinya kebibir Jisoo. “Disini-disini” Sehun menunjukan pipinya dengan senyum terus merekah

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang