Chapter:18

2.8K 437 283
                                    

Helow gess!
Absen dulu sini👉

Jangan lupa tinggalin jejaknya, okey.😁

Happy reading! Tandai typo.

Sehun berdiri dengan perasaan cemas ketika melihat Jisoo keluar dengan kepala menunduk lesu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun berdiri dengan perasaan cemas ketika melihat Jisoo keluar dengan kepala menunduk lesu. Ada apakah dengan gadis itu?

“Jisoo-shi” Jisoo mendongak menatap matanya dengan berkaca, dia terlihat melirih detik selanjutnya Jisoo berlari kearahnya lalu memeluknya kelewat erat. Kaos oblong yang ia pakai terasa basah karena air matanya

“Hey kenpa menangis? Ada yang menyakitimu hm?” Tanyanya begitu lembut. Jisoo tak kunjung menjawab dia hanya menangis dan menangis

“Katakan sesuatu, Jisoo. Apa Taehyung yang membuatmu seperti ini?” Tanya Sehun lagi. “Kalau iya, aku akan menghabisi-nya sekarang juga”

“J—jangan, kau tidak boleh menyakitinya! Tidak boleh” tahannya disela Isak tangis

“Lalu kenapa? Jawab aku princess” Sehun mengangkat dagu Jisoo dengan telunjuknya

“Aku ja—hat ya?”

“Hmm? Apa maksudmu” Sehun terheran dengan perkatakan Jisoo barusan. “Taehyung bilang, aku akan membunuh kakak dengan cake buatanku” tangisnya sedikit mereda

“Kakakmu masuk rumah sakit karena makan kue buatan-mu begitu?” Gadis itu tetap saja menangis.

“Seharusnya aku tidak memasak tadi” Oke, Sehun sepertinya sudah mengerti permasalahannya

“Dengar Jisoo, jangan menyalahkan dirimu sendiri tentang apa yang sudah terjadi sekarang, aku yakin kau bukan bukan orang semacam itu, itu bukan sepenuhnya kesalahanmu juga. Kakakmu juga salah, seharusnya dia lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan agar hal seperti ini tidak terjadi” tukas Sehun menenangkan gadis dipeluknya

“Tapi kakak seperti ini karena aku” desahnya rendah. “Sudah kubilang jangan menyalahkan dirimu, Jisoo. Ini bukanlah kesengajaan, kau juga tidak bermaksud mencelakai kakakmu bukan?” ujar Sehun seraya mengelus rambut legam milik Jisoo

“Aku belikan coklat dan ice cream? Asal kau berhenti menangis, wajahmu terlihat jelek ketika menangis, Ji.” goda Sehun sembari terkekeh kecil.

“Tidak mau!!”

“Hmm? Lalu kau mau apa?” Baru kali ini Sehun menemukan wanita menolak coklat dan ice cream, benda keramat itu bahkan kerap kali dijadikan karakteristik alat bujuk kaum lelaki untuk menenangkan kekasihnya ketika sedang menangis

“Aku mau lihat langit oranye, boleh tidak?” Ungkap Jisoo terang-terangan

“Masutmu sunrise?” koreksi Sehun

“Iya itulah, pokoknya aku mau lihat langit oranye, bolehkan Sehun?” ujarnya memohon. “Ah tentu, apapun untukmu princess." kekeh Sehun seraya menguyel-uyel gemas kedua pipi merah gadis itu

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang