Chapter:5

2.9K 452 141
                                    

Happy reading!

"Jisoo-ssi bisa tolong senyum sedikit! Ekspresimu sangat kosong, bisakah anda bekerja dengan profesional tanpa mencampurkan masalah pribadi dengan pekerjaan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jisoo-ssi bisa tolong senyum sedikit! Ekspresimu sangat kosong, bisakah anda bekerja dengan profesional tanpa mencampurkan masalah pribadi dengan pekerjaan!"

"Maafkan aku Mr.Park, tapi bisakah aku pulang lebih awal hari ini, rasanya aku sedikit tidak enak badan " pinta Jisoo  deheman dari staf fotografer bermarga Park tersebut, sepertinya dia masih kesal lantaran pekerjaannya ditunda

Jisoo lekas berjalan keluar gedung berlalu memasuki mobil pergi meninggalkan gedung pencakar langit milik ayahnya. Di dalam mobil Jisoo hanya diam merenung kejadian tadi

'Mereka ada hubungan apa sih?' batin Jisoo, entah apa yang mereka bicarakan Jisoo tidak mendengar karena jarak lumayan jauh.

Bergelut dengan pikirannya hingga tak sadar bahwa mobil sudah terparkir didepan sebuah rumah mewah menjulang tinggi bak istana yang tak lain rumah milik ayahnya

"Nona Lee kita sudah sampai"

"Ah-- ya terimakasih paman" Jisoo lekas membuka pintu mobil lalu menurunkan satu persatu kakinya anggun melangkahkan kakinya masuk kedalam rumahnya

Namun gadis itu tiba-tiba memberhentikan langkah kakinya, saat ketika penglihatannya menangkap sebuah objek mobil Ferrari hitam mengkilap terparkir disudut kanan rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun gadis itu tiba-tiba memberhentikan langkah kakinya, saat ketika penglihatannya menangkap sebuah objek mobil Ferrari hitam mengkilap terparkir disudut kanan rumahnya

'Mobil Taehyung? Ah pasti dia mengantar kakak' batinnya, Jisoo lantas membuang nafas berat lalu kembali melangkah lesu kedalam rumah. Meraih kenop pintu lalu membukanya perlahan, sunyi begitulah kira-kira suasananya rumahnya.

Ayahnya pasti masih dikantor mengingat jam masih dilingkar angka 16.00 sementara Suzy ibunya pasti sedang memasak dengan Irene menyiapkan makan malam.
Gadis itu lantas melangkahkan kaki jenjangnya menuju lantai atas

Hening hanya ada suara ketukan Stiletto miliknya beradu dengan lantai marmer memenuhi ruangan, hingga gelak tawa terdengar memecah kehening dari ujung timur ruangan lebih tepatnya dari arah dapur

"Jisoo kau sudah pulang nak?" Tanya sang ibu ketika melihat putri bungsunya menaiki tangga rumah tanpa menyapanya. "Ya Bu, aku akan ke ke kamar dulu "

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang