Chapter:20

3.3K 492 211
                                    

Happy weekend, weekennya pada ngapain ni?

Happy reading!

Malam ini Jisoo benar-benar tidak bisa tidur dengan nyenyak, pikirannya terus dihantui kata-kata Sehun tadi siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Jisoo benar-benar tidak bisa tidur dengan nyenyak, pikirannya terus dihantui kata-kata Sehun tadi siang. Gadis itu terus bergerak risau berbalik ke kanan dan ke kiri dalam tidurnya

“Argh... bagaimana ini, sekarang sudah jam 2 pagi dan sampai sekarang aku juga belum mendapatkan jawabannya” Jisoo bangun dari tidurnya lalu mengusak rambutnya frustasi

Gadis itu menatap nanar cincin pemberian Sehun dinakas. “Haruskah aku menerimanya?” Jisoo terdiam lama

“Tapi aku mencintai Taehyung” lirihnya. Jisoo membaringkan tubuhnya seraya menatap langit-langit kamarnya diam

“Apa Tuhan mengirim Sehun agar aku melupakan Taehyung? Tapi aku tidak bisa” Jisoo membuang nafasnya panjang

“Aku tidak mau memberi harapan palsu, berlagak menerima cintanya tapi hatiku masih milik Taehyung. Sehun terlalu baik untuk disakiti, itu pasti terdengar jahat sekali” Jisoo kembali merenung, masuk kedalam batinnya.

“Jika aku menerima Sehun, apakah Taehyung akan marah? Tentu tidak bodoh! Dia menyukai kakak bukan kau, Jisoo” Gadis itu memukul kepalanya sendiri, dia masih saja bingung, jadi ia putuskan untuk menelfon sahabatnya sekarang juga. Ah masa bodo dangan jam tidur

“Ayolah Jen. Angkat telfonnya, ini darurat” ujarnya seraya mengigiti kukunya

______________
“Hall—”

Yaa eonnie! Apa matamu sudah rabun, ini masih jam 2 pagi, masih gelap dan kau menelfonku, mengganggu tahu tidak!”

Jennie terdengar mengamuk diseberang sana. Tapi siapa perduli?

“Ah Sialan! Padahal aku hampir melakukan itu dengan fotografer tampan kemarin, dan kau merusaknya dalam sekejap. Yaaa! Aku tidak terima”


“Oho, Jennie Kim menjadikan seorang fotografer yang tidak berdosa sebagai objek fantasi liar? Wah sungguh, jika penggemarmu tahu mereka pasti langsung kabur melihatmu” Jisoo bergeleng tak percaya dengan kelakuan Jennie, semesum itukah sahabatnya?

“Aish! Bilang saja kau iri” rancaunya

“Biar lebih cepat, aku iyakan saja. Dan sekarang dengar! ini lebih penting dari pada mimpimu meniduri fotografer tampan mu itu!” Tukas Jisoo

“Heyy aku tidak menidurinya dia yang meniduriku! Kau kira aku jalang apa!”


Pekikan itu membuat Jisoo menjauhkan telfon itu dari telinganya. ‘Benar-benar tidak ada bedanya dengan pengeras suara.’ umpat gadis itu

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang