41. This

108 14 0
                                        

Nara ngga berhenti nangis sehabis balik dari rumahnya Irene. Dia masih syok sama apa yang baru aja dia alamin.

Perasaan sedih, bersalah, kecewa, dan senang karena selamat, semuanya campur aduk.

"Jo.. Maafin aku, seharusnya aku ngga bawa kamu kesana" Nara nenggelamin kepalanya ke kasur Jojo, dan lututnya jadi penumpu di lantai.

Setelah kejadian tadi, Jojo di bawa ke rumah sakit supaya dapat penanganan. Lengannya dapat beberapa jahitan karena goresan pisau Irene cukup dalam. Badannya penuh luka lebam.

Sementara, Nara cuman memar di bagian punggung dan beberapa goresan kecil di tubuhnya.

Jojo senyum, lalu ngelus kepalanya Nara sayang, pake salah satu tangannya yang ngga di infus. "memang udah seharusnya aku ada di samping kamu"

"andai aja tadi, aku ngga ada di sana pasti kamu yang dapatin semua luka ini. Mending aku aja, dari pada kamu yang ngerasainnya"

"sebenernya aku juga ngerasa gagal ngelindungin kamu tadi, karena aku ngga bisa ngapa-ngapain" tambah Jojo lalu ngusap air matanya Nara.

Nara tambah nangis, dan menggenggam tangannya Jojo yang ada di pipinya. "maaf.."

"it's okay. Jangan nangis lagi, jelek" komentar Jojo ngeliat muka nangisnya Nara.

Tangannya Nara hampir aja nampol Jojo karena sempet-sempetnya bercanda, untung dia inget Jojo lagi sakit.

Beberapa jam sebelumnya orang tua Nara sempet datang ke rumah sakit buat liat keadaannya Nara.

Mereka berterimakasih berkali-kali ke Jojo, pas mereka ngajak Nara balik, Nara nolak karena dia pengen tinggal di rumah sakit sama temen-temennnya dan minta libur sekolah besok.

Akhirnya, orang tua Nara pasrah karena temen-temen Nara yang lain juga ikutan bujuk orang tua Nara. Termasuk Echa dan Aura, mereka juga tinggal di rumah sakit.

Sekarang anak cowo lagi pergi keluar buat ngurus sesuatu ke kantor polisi, dan anak cewe pergi kuluar beli makanan. Nara dan Jojo tinggal di kamar.

Ceklek

"Jojo.. Makan dulu, Nara juga. Ngga makan?" ajak Mama Jojo alias nyonya Sera bawa nampan berisi bubur.

Nara senyum. "Iya tante.. Tadi nitip sama anak- anak"

Sera ngangguk dan balas senyumnya Nara.

"Ma.. Ngga mau bubur" rengek Jojo.

Sera menghela nafasnya berat liat kelakuan anaknya. "kamu ngga bisa makan yang keras-keras karena luka yang ada bibir kamu"

Jojo cemberut. "Papa mana, Ma?"

Sera terdiam sejenak. "Papa.. Ngga bisa dateng karena lagi ada urusan bisnis"

Raut wajah Jojo langsung berubah jadi dingin. "oh.."

Sera duduk di kursi yang ada di samping kasurnya Jojo. "Mama suapin ya?" tanya Mamanya Jojo.

Jojo ngelirik Nara. Mamanya yang sadar langsung geleng-geleng kepala lalu ketawa pelan. "Nara, si Jojonya ngga mau manja-manja sama Mama. Kamu suapin Jojo ya?"

Jojo senyum penuh kemenangan. Nara langsung senyum kikuk. "i-iya, Ma"

Mama Jojo berdiri sambil ngelus kepalanya Nara. "Mama tinggal dulu"

Jojo ngangguk semangat. "bye bye, Ma"

"ngga sehat, ngga sakit, tetep aja nakal" kata Sera ngeliat kelakuan anaknya pasrah lalu keluar dari ruangan.

MY OLD FRIEND [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang