27. Putra Pariwisata

53 14 0
                                    

Dugh

"aww.. Sakit" Jojo ngusap jidatnya yang di tampol Nara.

"muka kamu kenapa si? Manyun-manyun" tanya Nara sambil makan bakso.

Jojo ngaduk mangkok baksonya asal. "masa, aku di suruh sama pak Safwan jadi kandidat putra pariwisata"

Nara langsung batuk-batuk. "HAHAHAHAHA..." Nara ketawa gede sambil mukul-mukul badan Jojo. Ngga peduli seisi kantin pada liatin.

"ngikut aja sana, hitung-hitung cari pengalaman"

"ngga mau lah, aku ngga bisa jalan ala-ala model. Pengen main basket aja" jawab Jojo.

Nara senyum. "muka kamu mendukung, Jo. Tinggi apalagi. Aku ngga masalah kok kamu ikut itu.. Biar aku temenin kalo ada pelatihan"

"aku tau kamu suka basket, tapi suka aja kan? Ngga sampe mau ikut lomba?" tanya Nara.

Jojo nimbang-nimbang. "iya juga sih"

"lagian pak Safwan pasti bakalan maksa kamu sampe mau"

Nara sentil jidatnya Jojo pelan. "aku dukung kamu"

"nah kan udah gue bilang, ni dua makhluk emang laki bini" kata Zaki yang baru aja masuk kantin trus duduk di sebelah Jojo. Di ikutin sama yang lain juga.

"yeuu si Nara kampret, Nara katanya dah mup on sekarang malah jadian" cibir Echa.

"tau nih, mana sering bilang gantengan monyet dari pada Jojo" tambah Aura langsung dapet tampolan dari Nara.

"jadi gantengan monyet dari aku nih?" tanya Jojo.

"ngga usah sok ganteng" jawab Nara.

"emang ganteng"

Dani berdiri dari duduknya. "suttttt.... Udah-udah, intinya sekarang kalian official. Sekarang Jojo traktir kita makan bakso yap!"

Zaki girang. "azek kenyang nih gue, btw Jo, mantan lo buat gue ya?"

"Pungut aja sono"

"ck ck ck.. Manusia" komentar Rafael.

***

Nara lagi duduk di luar ruangan tempat pelatihan kandidat putra pariwisata.

Dia ngga terlalu kesepian. Bisa main hp sambil scroll sosmed.

Tap

Tap

Tap

Nara denger suara sepatu mendekat trus ngangkat kepalanya.

Ada cewe cantik, kayanya dia salah satu kandidat putri pariwisata.

"hai, orang udah pada ngumpul di dalem ya?" tanya dia ramah.

"oh iya, udah dari tadi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"oh iya, udah dari tadi"

Wajah cantiknya langsung panik. "astaga... makasih ya" dia langsung berlalu masuk ke dalam.

Terdengar suara teriakan pak Safwan marah-marah. Bisa Nara tebak, dia marahin cewe yang tadi baru aja masuk ke dalam.

"kalau mau jadi putri pariwisata tuh harus disiplin!" suara pak Safwan makin tinggi.

Itu terjadi selama beberapa menit.

Ceklek

Cewe cantik tadi keluar. Dia nangis, sambil nyender di pintu.

Walau agak ragu Nara burusaha mendekat. Nara ngga tau harus ngomong apa.

Tangan Nara ter-ulur buat ngusap punggung cewe itu."nangis aja, ngga papa kalo itu bisa buat lo lega"

Dia mendongak. "hiks.."

Nara menggiring badan gadis itu untuk duduk di kursi.

Ngga beberapa lama tangis dia reda.

Gadis itu ngusap air matanya. "makasih ya"

Nara senyum. "ngga papa kok"

Tiba-tiba gadis itu ngulurin tangannya. "Irene, ipa 6"

Nara jabat tangan dia. "Nara, ipa 3"

"lo nunggu siapa?" tanya Irene.

"oh.. Itu gue nunggu Jonathan" jawab Nara malu-malu.

Irene senyum. "pacar ya?"

Nara ketawa pelan. "ya.. Begitulah"

"coba aja pacar gue juga mau nemenin gue latihan"

Nara cuman bisa senyum tipis.

Ceklek

Jojo keluar dari ruangan. "Nar, aku ud-dah.."

"oh.. Kalian kenal?" tanya Jojo.

"baru aja kenalan" jawab Nara.

"lo sabar ya, pak Safwan mulutnya emang agak plus-plus" kata Jojo pelan lalu ketawa.

Irene ngangguk.

Jojo senyum tipis. "Irene kan? Gue Jonathan"

"iya, Irene"

"Irenee..." panggil seorang cowo. Nara kenal dia, dia Alan anak ipa 1. Cukup tetkenal karena dia anak yang sering ikut olimpiade sekolah.

"itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"itu.. Pacar lo?" bisik Nara pelan.

Irene ngangguk malu. "iya"

Alan senyum ke mereka semua. "maaf mengganggu nih"

"gue pulang dulu ya" pamit Irene.

Alan narik tangan Irene. "cabut dulu" pamit Alan. Lalu mereka pergi.

Nara sedikit terdiam beberapa saat. Nara sadar, kalau ekspresi Alan tadi ngga tulus. Terkesan di paksa.

"Nar, kamu ngerasa ngga si Alan tu aneh mukanya?" tanya Jojo. Ternyata bukan Nara sendiri yang ngerasa beda.

"biasa lah, anak IQ lebih" jawab Nara asal.

"pulang ini kemana bagusnya kita?" tanya Jojo.

"kebukit lagi yuk, liat sunset. Ketempat yang kamu bilang kapan-kapan itu loh"

"mentang-mentang di dor habis sunset" cibir Jojo.

Nara kesal trus nendang bokongnya Jojo.

"awww.."

"rasain" Nara meletin lidahnya, trus jalan duluan ninggalin Jojo.

"yawlo.. Pacar gue gemesin banget"

✨✨✨

Kalo ada yang mikir Irene bakal jadi orang ketiga kalian salah besar

MY OLD FRIEND [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang