bagian 1

2.1K 205 15
                                    

Hwang Yeji, banyak yang mengenal yeji karna kecacatan nya. Entah apa yang menjadikan kecacatan nya itu menjadi masalah, yeji selalu mendapatkan hal buruk disekolah nya, entah itu kekerasan fisik ataupun mental.

Yeji tidak pernah mengeluh pada tuhan karna ia ditakdirkan hidup seperti ini, banyak yang membenci nya hanya karna diri nya bisu. Memang ada yang aneh dengan orang bisu? Walaupun ia tidak dapat berbicara setidak nya ia masih sejenis dengan orang-orang yang membully nya.

Jika ditanya seberapa sakit, ia mungkin hanya akan diam. Hanya ia, tuhan, dan buku diary nya saja yang mengetahui rasa sakit nya.

Kedua orang tua yeji? Kedua orang tua yeji membuang yeji saat yeji berusia 5 tahun. Alasan mereka membuang yeji? Tentu saja karna yeji bisu.

Demi tuhan yeji akan bersumpah jika ia tidak akan kembali kepada orang tua nya, meski kedua orang tua nya mengambil diri nya kembali dipanti asuhan.

Ia tidak benci pada kedua orang tua nya, ia tidak akan bisa membenci orang yang sudah merawat nya, walau hanya sebentar saja.

Prank..

"Woi, lo kalo jalan yang bener dong!."

Lamunan yeji buyar karna tanpa sengaja ia menambrak orang yang ada didepan nya. Ia menatap orang itu, hwang hyunjin.

"Ck, baju gue kotor kan!." Hyunjin menatap kesal yeji "Udah bisu, kerjaan nya nyusahin orang mulu lagi."

Yeji mengambil pulpen yang ada disaku seragam nya, ia menuliskan sesuatu pada buku yang menggantung dileher nya.

"Maaf tapi aku gak sengaja."

Hyunjin membaca itu, ia menarik lengan yeji dan meremas lengan kecil itu "Lain kali liat-liat kalo lo lagi jalan! Jangan sampe tuhan ngebutain mata lo cuma karna lo gak gunain mata lo dengan baik, bisu!."

Yeji menunduk, menahan rasa sakit dan juga... rasa malu.

Seisi kantin menatap yeji dan hyunjin, dibelakang hyunjin ada teman nya yang lain. Entahlah, mereka hanya menatap yeji tanpa ingin membantu nya. Memang nya sejak kapan ada orang yang ingin membantu nya.

Hyunjin mendecih "Minggir lo!." Hyunjin menghempaskan lengan yeji dengan sangat kuat.

Dan dengan sengaja hyunjin mendorong yeji, mengakibatkan yeji terjatuh. Ia mengambil bekas makanan yang terjatuh, beberapa orang mulai mengacuhkan nya, meski masih banyak yang memperhatikan nya dengan beberapa ucapan-ucapan menyakitkan yang keluar dari mulut mereka.

***

Yeonjun sedang berjalan dibelakang hyunjin dan dibelakang nya ada teman-teman nya yang lain. Mereka sedang mencari tempat duduk dikantin yang sudah sangat ramai.

Awal nya mereka berjalan dengan damai, sampai akhir nya...

Prank..

Yeonjun menatap kedepan, disana ada gadis dengan surai panjang. Entah, yeonjun tidak mengenal nya, lagi pula yeonjun tidak pernah nelihat keberadaan gadis itu disekolah ini.

"Woi, lo kalo jalan yang bener dong!."

Yeonjun masih menatap gadis itu, gadis itu tampak ketakutan saat mendengar ucapan hyunjin. Dan lagi, mengapa ia menggunakan buku kecil yang tergantung dileher nya, mengapa ia tidak berbicara?.

"Ck, baju gue kotor kan! Udah bisu, kerjaan nya nyusahin orang mulu lagi."

Oh, dia... bisu?

Yeonjun tidak dapat memalingkan tatapan nya dari gadis itu. Dan tanpa sengaja tatapan mereka bertemu.

Deg

Seakan-akan dunia berhenti, yeonjun tidak dapat mendengar bising suara kantin, dan tentu saja suara hyunjin yang ada disebelah nya tiba-tiba saja berhenti.

Ini aneh, mata itu sangat indah. Rasa nya sangat damai saat menatap mata itu, mengapa yeonjun baru melihat ia disini? Kemana saja yeonjun sampai baru melihat nya.

"Minggir lo!."

Teriakan hyunjin cukup membuat yeonjun tersadar, ia menggelengkan kepala. Tatapan nya masih kepada gadis yang sudah tersungkur dibawah, yeonjun ingin membantu nya, namun seperti nya lebih baik tidak.

***

"Jin, lo kenal sama cewe tadi?." Yeonjun menatap penasaran kearah hyunjin.

Hyunjin mengangguk "Mangkan nya, jangan diem diperpus mulu. Sekali-kali liar bareng kita." Ucap hyunjin.

Memang yeonjun bukan anak seperti hyunjin, yeonjun memang nakal, tapi yeonjun tau batasan nya. Ia dididik dengan baik oleh orangtua nya, yeonjun tidak ingin mengecewakan orangtua nya hanya karna kenakalan nya.

"Gue setiap hari juga keliling sekolah, tapi gak pernah liat tuh cewe. Kaya nya baru pertamakali gue liat dia."

Hyunjin tampak bingung, lagipula apa penting nya mengenal si bisu itu?.

"Lagian lo ngapain nanyain dia?."

"Suka kali."

Yeonjun menatap nyalang kearah sunwoo, mengapa ia bisa menyimpulkan dengan begitu cepat. Tidak, yeonjun hanya bertanya saja, tentu saja yeonjun tidak menyukai gadis itu.

"Ya gak lah, gila aja lo." Ucap yeonjun.

Haechan terkekeh mendengar ucapan yeonjun "Hati-hati aja, biasa nya yang kaya lo itu ending nya bakal barengan."

"Gak usah sok tau, takdir bukan lo yang nentuin, lee haechan!." Yeonjun menunjuk wajah haechan "Atau jangan-jangan lo yang suka sama dia?."

San yang sedari tadi diam akhir nya mengangkat suara "Lagian apa salah nya kalo si yeonjun suka sama si bisu? Kalo diliat-liat juga si bisu cantik."

Mingi tampak mengacungkan jempol nya "Gue heran, kenapa si hyunjin sebenci itu sama si bisu."

"Ya gue gak tau, benci aja gue sama dia. Kutu buku, anti sosial, anak panti, sekolah aja karna beasiswa."

Yeonjun memukul kepala hyunjin "Lo benci sama dia cuma karna itu? Alesan yang lain gak ada?."

"Dia rada bodoh, dibully malah diem aja bukan nya ngelawan." Hyunjin menatap yeonjun "Lagian lo kenapa malah bahas-bahas dia si?."

Yeonjun menggelengkan kepala nya "Tadi gak sengaja mata gue sama mata dia ketemu, rasa nya dunia gue kaya berenti. Gimana cara jelasin nya ya, tapi itu bener-beber kaya cuma ada gue sama dia disitu, bahkan suara bising kantin gak bisa gue denger."

Haechan tertawa saat mendengar ucapan yeonjun "Ngedrama banget lo! Gila gila, cowo kaya yeonjun tiba-tiba aja notice cewe bisu kaya si yeji."

Sunwoo ikut tertawa "Bodoh, dari sekian banyak cewe disekolah yang ngejar lo, lo malah punya ketertarikan sama dia."

"Ya gue gak tau, tapi gue rasa cuma karna gue kasian aja ke dia, ngapain juga gue suka sama dia."

"Lo gak berhak kasian ke dia."

Semua orang yang berada disebelah hyunjin menatap hyunjin dengan tatapan penuh tanya.

"Dia gak berhak dikasianin." Hyunjin meminun es teh nya dengan tenang "Lo harus ikut benci sama dia layak nya gue benci ke dia."

Mereka semua hanya diam, dan yeonjun pun sama. Yeonjun tau, itu bukan benci, hyunjin jelas-jelas menyukai yeji hanya saja hyunjin terlalu menjunjung ego nya hingga ia berbicara seakan ia membenci yeji.

Tbc...
ada yang baca gak?
sorry for typo, votemen jangan lupa^-^

[✔] sempurna || choi yeonjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang