Harta dan semua hal yang diberikan orang tua nya tidak memuaskan yeonjun, yeonjun bukan anak yang berani menentang orang tua nya. Jika ia merasa kesal mungkin ia lebih memilih untuk bermain bersama sang kakak, dan ya... kakak yeonjun selalu tau semua yang dirasakan yeonjun.
Kakak yeonjun bercerita bahwa yang dibutuhkan yeonjun adalah kasih sayang kedua orangtua nya, walaupun yeonjun memiliki kakak, tetap saja ia merasa kesepian karna sang ayah dan ibu selalu sibuk dengan kertas-kertas brengsek itu, dan sang kakak yang selalu sibuk dengan mata pelajaran kuliah nya.
Sampai akhir nya sang ibu merasa bersalah, ia memutuskan untuk berhenti berkerja dan membiarkan sang suami yang melanjutkan semua pekerjaan nya dan ia akan bersama yeonjun setiap hari dirumah.
Perlahan sifat yeonjun yang sangat dingin kepada orang rumah seketika melembut.
Yeonjun senang akan hal itu.
***
Pagi ini yeonjun bangun dengan malas, ia sudah kembali lagi ke apartemen nya bersama yeji. Dan ya, seperti nya yeji masih tertidur karna kelelahan.
Jika diingat-ingat, tadi pagi yeonjun seperti mendengar suara teriakan dari arah pintu kamar yeji. Apa iya itu suara yeji? tapi...
Ah tidak mungkin, bisa jadi itu hanya khayalan saja.
Yeonjun bangkit dari tempat tidur nya, ia berjalan menuju dapur dan ia tidak menemukan yeji disana. Yeonjun yang merasa penasaran akhir nya pergi untuk mengetuk pintu kamar yeji.
"Yeji!!." Yeonjun mengetuk pintu itu dengan lembut "Bangun, gue lapar yeji!."
Tidak mendapat jawaban tetapi pintu kamar yeji terbuka, tidak ada yeji disana, mungkin kah yeji bersembunyi dibalik pintu?.
"Yeji?." Yeonjun mengintip dan menemukan yeji yang sedang menutup mulut nya dengan tangan nya sendiri "Lo... kenapa?."
"Aaaaa."
"Hah?."
"Aaaa."
"Yeji lo bisa?!." Yeonjun ikut menutup mulut nya dan "Oh shit man! Ya tuhan yeji?!."
Yeji masih menutupi mulut nya, enggan menunjukan mulut nya kepada yeonjun.
"Yeji? Plis jelasin ke gue, ini apa? Ya tuhan masih pagi kenapa gue dibuat bingung gini?!."
Yeji menggeleng, dan yeonjun dengan paksa menarik tangan yeji "Coba bilang 'selamat pagi'."
"Choi yeonjun."
"Ya tuhan ya tuhan ya tuhan!!!!."
"Yeonjun aku bisa ngomong juga kaya kamu!!! Kaya mark!! Kaya hyunjin juga!! Yeonjun aku gak tau kenapa tapi tadi waktu aku baru bangun tidur tiba-tiba aku bisa denger suara aku sendiri!." Ucap yeji dengan terburu-buru.
"Kenapa lo bisa kaya gini?! Lo buat yang aneh-aneh ya?!."
"Enggak! Aku serius, yeonjun aku gak tau kenapa aku biaa gini!."
"Tapi ko? Sumpah, hwang yeji!!."
***
"Damn!." Mark menatap yeonjun dan yeji secara bergantian "Ini hantu dari hutan gak ada yang ikut balik kan?!."
"No dude! It's real, lo tau kalo gue hampir gila pagi ini gara-gara dia!." Yeonjun menunjukan wajah prustasi nya.
Yeji hanya diam dan tak bersuara, ia juga tidak tau apa yang terjadi pada nya.
"Coba lo ngomong, gue mau denger." Ucap mark.
"Ngomong apa?." Balas yeji.
Sontak mark bangkit dari duduk nya sambil menggebrak meja, lantas pengunjuk cafe disana menoleh kearah mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] sempurna || choi yeonjun
Fanfiction"Ngedrama banget lo! Gila gila, cowo kaya yeonjun tiba-tiba aja notice cewe bisu kaya si yeji." - "Bodoh, dari sekian banyak cewe disekolah yang ngejar lo, lo malah punya ketertarikan sama dia." - "Kenapa lo harus bawa-bawa buku dileher lo kaya gi...