bagian 25

557 98 1
                                    

Hari sudah malam, kini semua siswa duduk melingkari api unggun yang sudah menyala sejak 15 menit yang lalu. Beberapa guru ikut diam duduk disana, ada satu guru yang berdiri ditengah dengan kertas ditangan nya.

Yeji duduk disebelah yeonjun dan hyunjin, yeonjun berada disebelah kanan nya dan hyunjin disebelah kiri, mark ada disebelah yeonjun, ya mark juga bersebelahan dengan kekasih nya.

"Jadi, ada yang mau maju buat nyanyi? Atau ada yang mau nyatain perasaan nya gitu, bisa disini biar guru-guru juga ikut liat."

"Apaan si pak, woo!!."

Mendengar suara gemuruh dari sang murid, guru itu tertawa dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal "Iya-iya maafin bapak, jadi malam ini kita bakal jalanin game pertama. Kalian hanya perlu berkeliling hutan, kalian cari kertas meras yang yang terselip diranting pohon."

"Pak! Pohon nya harus dinaikin dulu dong?."

"Enggak, panitia ngeletakin nya gak dipohon yang tinggi, pohon-pohon yang tinggi nya cuma sebatas pinggang kalian aja."

"Emang nya ada pohon kaya gitu dihutan?."

"Choi beomgyu kamu protes terus! Mau saya lempar ke danau?." Kesal sang guru mendengar ocehan beomgyu, murid-murid disana hanya tertawa melihat itu "Yaudah, saya lanjutkan. Jadi kalian bakal pergi bersama tim kalian, harus jaga satu sama lain, jangan sampai ada yang tertinggal apa lagi hilang, panitia juga sudah memberi petunjuk jalan, jadi kalian gak bakal sesat."

Sang guru mengambil contoh kertas dan satu papan besar "Ini kertas yang bakal kalian ambil nanti, dan ini petunjuk arah yang panitia buat. Sekarang kalian berdiri dan jalan kearah yang kalian mau tuju, semangat!."

***

Tim yeji sudah mendapatkan beberapa kertas yang ada dihutan itu, mereka masih ingin mencari karna alarm peringatan dari panitia belum berbunyi, jadi waktu untuk mereka mencari kertas-kertas itu masih banyak.

"Yeji, lo udah pegang berapa kertas?." Tanya yeonjun selaku orang yang berjalab dibarisan paling depan.

Yeji menunjukan tiga kertas nya, yeonjun tersenyum dan mengusak kepala yeji dengab lembut.

Yeonjun kini menatap mark, mark mengerti tatapan itu dan berucap "Gue ada empat."

"Lo hyunjin?." Yeonjun, yeji, dan mark menoleh kearah paling belakang, dan tidak ada hyunjin disana?.

"Hyunjin kemana?." Tanya yeonjun pada mark, "Kan udah gue bilang mark, lo jalan dipaling belakang biar si hyunjin gak pergi!."

"Gue lupa karna dia terus-terusan ngajak gue ngobrol sampe gak sadar kalo gua udah jalan didepan nya." Mark menatap sekitar nya dan ia menemuman kertas merah yang tergeletak ditanah "Ini! Bisa jadi ini kertas si hyunjin."

"Cuma kertas nya, orang nya kemana? Hyunjin anak nya kan suka berbuat semau nya! Kalo dia kenapa-kenapa gimana?."

"Ya ayok cari sekarang!."

"Kenapa di cari si, nanti juga dia balik sendiri. Anak kaya hyunjin tuh susah diatur jun, lo kan tau sendiri dia kaya gimana." Kesal mark.

Yeonjun menghela nafas nya dengan kasar "Trus lo mau poin kita jadi sia-sia cuma karna kita kehilangan satu anggota? Gue masih gak percaya sama rumor tentang lo yang selalu jadi juara kelas."

"Trus apa? Lo mau cari keliling hutan disaat yang gelap gini? Lo buta atau gimana? Lebih bagus kalo kita lapor ke guru, ke panitia, ke osis, biar mereka bantu!." Mark menunjuk yeonjun "Otak lo gunain!."

"Emang nya lo siapa berani nunjuk gue kaya gitu?!."

"Kenapa? Gak seneng lo?!."

Yeji muak, ia mengambil kertas yeonjun, mark, dan juga hyunjin. Yeji berjalan menengahi yeonjun dan mark, ia berjalan menuju tenda untuk melapor dan meminta pertolongan.

"Liat, yeji jadi pergi!." Mark menatap tajam yeonjun.

Yeonjun menarik kerah baju mark "Kalo lo gak nyolot, gak bakalan si yeji ninggalin kita."

***

Para guru sudah bergegas untuk mencari hyunjin, yeji juga ikut mencari, ia mengabaikan yeonjun dan mark yang mungkin saja masih bertengkar. Yeji hanya membawa satu lampu senter dan ponsel, guru yeji bilang yeji harus menelfon salah satu guru jika sudah menemukan hyunjin nanti.

Jujur saja yeji takut karna kalian tau sendiri bukan, dihutan bisa saja ada hewan buas atau mungkin hatu? Yeji sudah merinding membayangkan nya, namun disini kan yeji menjadi ketua tim, jadi dia bertanggung jawab atas anggota nya.

"Tolong!."

Tunggu? Yeji menghentikan langkah nya dan menoleh kesumber suara.

"Tolong!."

Tapi, ini suara wanita. Jika didengar dari suara nya, ini terdengar seperti suara somi, teman dekat kang mina.

Yeji berjalan mendekat sambil menyorotkan lampu senter yang ia bawa tadi, dan ya ia menemukan somi yang duduk meringkuk sambil bersandar dibawah pohon.

Yeji bertanya-tanya mengapa somi bisa ada disini?.

"Yeji! Yeji tolongin gue."

Yeji menatap penuh tanya kearah somi, somi menangis dan penampilan nya sedikit berantakan.

yeji mengeluarkan ponsel nya dan hendak menelfon guru, namun ditahan oleh somi. Somi merebut ponsel yeji dan mendorong yeji hingga yeji terjatuh dan tersunkur ditanah.

"Lo lama!." Somi merebut lampu senter dari tangan yeji "Hyunjin gak ada disini pasti gara-gara lo, gue benci banget sama lo, udah bisa deket sama yeonjun, lo juga deket sama si.hyunjin, walau dia bully lo, tapi tetep aja."

Somi mendorong tubuh yeji dengan kaki nya, yeji yang tak sempat melawan akhir nya terguling kedalam jurang. Somi tertawa dan mengucapkan salam perpisahan nya.

"Bye yeji, kaya nya lebih baik kalo lo teriak deh." Ucap somi dengan senyum nya.

Somi pergi meninggalkan yeji yang tidak sadarkan diri, somi tau jika jurang itu tidak begitu dalam dan juga dibawah sana ada sungai yang mungkin terdapat beberapa buaya?

"Somi!."

Somi menolehkan wajah nya, ia melihat yeonjun disana "Kenapa?." Tanya nya.

"Lo liat yeji?." Yeonjun berjalan mendekat kearah somi "Itu kan lampu senter punya yeji." Yeonjun menatap tangan somi yang memegang lampu senter yang terlihat mirip dengan milik yeji.

Somi mengangkat tangan nya dan menyodorkan lampu senter itu kedepan wajah yeonjun "Yang punya lampu senter kaya gini tuh banyak, gak cuma si bisu doang."

"Tapi lampu senter itu gue sama dia yang beli, coba sini gue liat." Yeonjun merebut lampu senter ditangan somi, ia membelakan mata nya saat melihat stiker rubah yang sengaja yeji tempel dibagian bawah lampu senter "Nih liat!."

Somi menatap stiker rubah itu "Apa? Cuma stiker doang juga."

"Ini stiker yang si yeji tempel, ini punya yeji kan?." Yeonjun menatap somi dengan penuh tanya "Lo tau dia dimana?."

"Gue gak tau! Lagian dia kenapa harus pergi sendiri coba? Udah nya bisu, sok banget mau jadi pahlawan buat si hyunjin."

"Jaga mulut lo bangsat!."

Somi terkejut saat tiba-tiba yeonjun mendorong bahu nya "Lo ngerebut pampu senter ini kan?."

Somi masih terdiam dan enggan menjawab, "Kasih tau gue dimana yeji."

Tbc...
SORRY FOR TYPO
jangan lupa votemen
maaf aku ngilang lagi:")
ku sedang sibuk mikirin teori nya anak txt sama enha😕

[✔] sempurna || choi yeonjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang