bagian 20

611 100 1
                                    

Note : jangan lupa baca chapter sebelum nya

***
Yeonjun dan yeji sedang berbelanja di supermarket, ya sesuai ucapan yeonjun, hari ini mereka akan berbelanja dan setelah nya mereka akan pergu ke pantai bersama.

Yeji berjalan disamping yeonjun yang sedang mendorong troli belanjaan, disana sudah lengkap bahan makanan, dan mereka sedang bersada disusunan rak yang penuh dengan cemilan.

"Lo mau apa? Ambil aja, sebanyak yang lo mau." Ucap yeonjun santai.

Yeji berjalan didepan yeonjun dan mengambil satu persatu cemilan yang ia mau, tidak lupa ia mengambil beberapa susu strawberry dan susu pisang untuk ia simpan didalam lemari pendingin nanti.

"Susu nya gak kebanyakan?." Tanya yeonjun.

Yeji menggeleng dan mengangguk sambil tersenyum "Udah."

Yeonjun mengerti dan ia menatap yeji lama, nerasa ada yang aneh dari wajah yeji sekarang "Lo pake make up?."

Yeji mengangguk dan bertanya "Kenapa emang nya? Jelek ya?."

Yeonjun menggeleng cepat dan mencubit pipi yeji "Cantik ko, lo tanpa make up aja cantik.

Wajah yeji memerah dan ia memukul pelan lengan yeonjun karna merasa malu, bagaimana tidak jika beberapa orang disana menatap nya gemas. Mungkin kebanyakan dari orang yang melihat mereka akan berfikir jika mereka itu pasangan suami istri yang menikah muda, padahal kenyataan nya mereka hanya berteman.

Setelah selesai menggoda yeji, yeonjun segera membawa semua belanjaan nya kekasir untuk membayar nya. Selesai dengan urusan kasir, mereka pergi kembali kemobil.

"Bentar, gue ke toilet bentar ya."

Yeji mengangguk, "Lo tunggu disini, jangan kemana-mana." Ucap yeonjun lagi.

Yeji hanya mengangguk dan yeonjun pergi dari hadapan yeji, entah mengapa tiba-tiba ia mendapat panggilan alam.

Yeonjun hanya sebentar dikamar mandi, dan saat ia kembali ke tempat yeji dan mobil nya berada, ia sedikit terkejut karna melihat ada satu lelaki yang sudah berumur merarik lengan yeji dengan paksa, terlihat jika wajah yeji sedikit ketakutan.

Yeonjun berlari kearah yeji dan menarik yeji kebelakang nya, si pak tua menatap yeonjun dengan kesal "Apa-apaan?!."

"Bapak yang apa-apaan, narik-narik istri saya kaya gitu." Ucap yeonjun, yeji sedikit terkejut karna yeonjun menyebut nya sebagai istri nya.

Si pak tua itu tertawa "Pinter juga dia nyari suami."

"Basa-basi banget, gak ada urusan apa-apa kan? Saya sama dia sibuk, gak punya waktu buat ladenin orang gak jelas kaya bapak." Yeonjun hendak membuka pintu mobil nya, namun tertahan karna ucapan orang itu.

"Saya orang tua nya dia, harus nya kalo kamu mau nikahin dia, kamu haris ada restu dari saya."

"Mana ada orang tua yang buang anak nya cuma karna kekurangan sang anak. Waktu saya abis, permisi."

Tanpa basa-basi lagi, yeonjun membuka pintu mobil nya dan menyuruh yeji masuk, setelah memastikan yeji duduk tenang, ia pergi ke kursi pengemudi dan menjalan kan mobil nya kearah tujuan mereka.

"Jangan dipikirin ya?." Ucap yeonjun menenangkan yeji.

Yeji mengangguk, jujur ia sangat panik karna tadi tidak ada yeonjun. Ia sangat ingin menangis karna ketakutan, padahal tanpa ia ketahui air mata nya sudah jatuh membasahi pipi nya.

"Hei, kenapa nangis? Gue kan udah bareng lo, gak perlu ada yang ditakutin." Yeonjun memegang tangan yeji dan mengusap nya dengan lembut "Gue bakal pastiin dia gak bakal bisa nemuin lo lagi, udah ya?."

Yeji mengangguk dan tersenyum, ia mengusap air mata nya dan berusaha untuk kembali menenangkan diri. Hati nya menghangat saat mendengar ucapan yeonjun, ia merasa sangat tenang saat yeonjun mengusap tangan nya, itu sangat lembut dan membuat siapa pun akan merasa nyaman disamping yeonjun.

***
Yeonjun menatap yeji yang sedang bermain dengan ombak dipinggir pantai, hari ini pantai begitu sepi, hanya ada beberapa pengunjung saja, dan itu membuat yeonjun senang karna kadang ia merasa tidak nyaman saat berada dikeramaian.

Yeji menoleh kearah yeonjun dan melambaikan tangan nya mengajak yeonjun bermain bersama, yeonjun terkekeh dan berlari kearah yeji.

"Kaya anak kecil aja main nya sama ombak."

"Kamu juga kan lagi main bareng ombak!."

Yeonjun kembali terkekeh dan mencubit pipi yeji "Gemes banget si lo."

Yeji hanya diam, wajah nya sudah memerah, ia sudah tidak bisa mengelak lagi sekarang. Yeji menurunkan tubuh nya dan bermain pasir disana, menuliskan nama nya dan nama yeonjun.

"Jangan disitu, nanti bisa keseret omb-"

Yeonjun menatap miris tulisan yeji yang terkena ombak, separuh dari tulisan nya hilang terbawa air ombak dan ia hanya bisa menahan tawa nya "Oke gue gak bakal lanjutin ucapan gue tadi."

Yeji hanya menatap kesal kearah ombak pantai, dan ya yeonjun tidak bisa menahan tawa nya lagi, ia tertawa keras dan itu membuat yeji heran.

"Kenapa si?." Wajah yeji benar-benar seperti orang bingung sekarang.

"Apa-apaan muka lo, kaya anak kecil, lucu banget." Yeonjun menghentikan tawa nya dan menangkup wajah yeji "Kapan si lo gak gemesin, hwang yeji!."

Yeji terkekeh dan memukul pelan lengan yeonjun "Aku kan gemesin terus."

"Iya lo gemesin terus sampe rasa nya gue mau makan lo sekarang juga!."

Yeji tertawa dan berlari menjauhi yeonjun, yeonjun tertawa dan memasang wajah seperti monster, ia berlari mengejar yeji. Yeji terlihat seperti anak-anak yang sedang bermain bersama sang ayah, wajah nya terlihat sangat bahagia, tidak seperti tadi saat ia bertemu ayah kandung nya.

"Kena! Gue makan lo!." Yeonjun memeluk yeji dari belakang dan yeji masih tertawa.

Yeji mengatur nafas nya dan berjongkok "Aku cape."

Yeonjun ikut berjongkok disebelah yeji "Sama, istirahat dulu. Lo mau makan siang apa?."

"Apa aja, asal gak daging manusia."

Yeonjun lagi-lagi dibuat tertawa karna yeji "Yaudah, makan makanan jepang aja gimana? Kita cari restoran jepang nanti."

Yeji hanya mengangguk setuju, ia tidak pernah bisa menolak hal yang diucapan yeonjun, ia hanya merasa tidak enak saat ia menolak apa yang yeonjun ucapkan, walau kadang ia sedikit memberontak dan sedikit nakal untuk melanggar ucapan yeonjun.

Yeji menarik tangan yeonjun membuat yeonjun menatap nya heran.

"Terimakasih."

Yeonjun tidak mengerti "Terimakasih?."

Yeji mengangguk "Terimakasih udah jadi sahabat aku, kamu juga udah jagain aku dari hal-hal yang bisa nyakitin aku."

"Sama-sama manis." Yeonjun tersenyum hangat dan memberi usakan lembut dikepala yeji "Jangan kemana-mana, awas kalo lo berani pergi dari kehidupan gue."

***
"Oh jadi sepenting itu hwang yeji dikehidupan choi yeonjun."

Ya, yeonjun dan yeji memang sedang dipantau dari kejauhan. Mungkin sejak mereka disuper market orang itu sudah mengawasi mereka berdua, hanya saja mereka terlalu sibuk dengan dunia mereka hingga tidak menyadari bawa seseorang mengikuti mereka.

Tbc...
SORRY FOR TYPO
jangan lupa votemen ya^-^
btw aku ganti semua cover book aku kkk~
suka banget liat spam vote sama komen dari kalian, bikin semangat nulis <3

[✔] sempurna || choi yeonjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang